Finance

3 IPO Menanti: Bocoran BRI Danareksa Sekuritas Ungkap Kandidatnya!

JAKARTA – PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) mengungkapkan rencana strategis mereka untuk menggarap sejumlah penawaran umum perdana saham (IPO) yang ambisius hingga akhir tahun 2025. Langkah ini menunjukkan optimisme perusahaan terhadap dinamika pasar modal ke depan.

Direktur Utama BRIDS, Laksono Widodo, dalam keterangannya saat ditemui awak media di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (3/7), menyampaikan bahwa setidaknya ada tiga perusahaan yang kini masuk dalam pipeline IPO untuk tahun ini. “Meskipun tidak berskala jumbo, perkiraan nilai emisi untuk masing-masing perusahaan berkisar antara Rp 200 hingga Rp 300 miliar. Jika semua berjalan lancar, total dana yang berhasil dihimpun dapat mendekati angka Rp 1 triliun,” jelas Laksono, menunjukkan potensi signifikan dari aksi korporasi ini.

Ketiga emiten potensial tersebut berasal dari sektor vital: manufaktur, healthcare (kesehatan), dan logistik. Laksono menekankan bahwa ketiga sektor ini dinilai tetap memiliki daya tarik kuat dan prospek cerah di tengah kondisi pasar yang masih dipenuhi tantangan. Proses IPO ketiga perusahaan ini ditargetkan melantai di bursa pada kuartal IV 2025. Saat ini, ketiganya berada dalam tahap persiapan akhir, telah masuk dalam pipeline, sebelum nantinya diajukan untuk proses submisi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Laksono mengakui bahwa paruh pertama tahun 2025 masih dibayangi oleh volatilitas pasar dan tingginya suku bunga acuan. Kondisi ini secara tidak langsung telah menyebabkan banyak perusahaan menunda aksi korporasi mereka, khususnya IPO berskala besar. Tantangan lainnya datang dari penurunan aktivitas investasi oleh investor institusi domestik, seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan manajer investasi, yang telah terasa sejak satu setengah tahun terakhir.

Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, Laksono menyoroti peran penting investor ritel. “Untungnya kita punya ritel, ini salah satu harapan kita tahun ini. Dua tahun terakhir upaya pengembangan sistem ritel sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan,” kata Laksono, menyoroti kontribusi signifikan dari investor individu dalam menopang aktivitas pasar.

Meski demikian, Laksono Widodo tetap optimis bahwa semester II 2025 akan menjadi periode yang lebih baik bagi pasar modal. Penurunan suku bunga, penguatan nilai tukar rupiah, serta potensi meredanya tensi geopolitik global dinilai akan menjadi katalis positif yang mendorong sentimen investasi di pasar ekuitas. “Kalau enggak ada yang aneh-aneh lagi, seperti Trump ngomong yang bikin pasar gaduh, seharusnya semester dua ini lebih baik,” pungkas Laksono, menegaskan harapan akan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kondusif.

Ringkasan

PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) berencana menggarap tiga penawaran umum perdana saham (IPO) hingga akhir 2025. Direktur Utama BRIDS, Laksono Widodo, menyatakan ketiga perusahaan tersebut berasal dari sektor manufaktur, kesehatan, dan logistik. Perkiraan nilai emisi masing-masing perusahaan antara Rp 200 hingga Rp 300 miliar, dengan total potensi dana mendekati Rp 1 triliun. IPO ini ditargetkan melantai di bursa pada kuartal IV 2025.

Meskipun paruh pertama 2025 dibayangi volatilitas pasar dan suku bunga tinggi yang menunda banyak IPO, BRIDS optimistis. Laksono Widodo menyoroti peran penting investor ritel dalam menopang aktivitas pasar di tengah tantangan. Semester II 2025 diharapkan membaik berkat potensi penurunan suku bunga, penguatan rupiah, dan meredanya tensi geopolitik global.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button