Mantan Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan perkembangan signifikan terkait upaya perdamaian di Timur Tengah, menyatakan bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Pengumuman tersebut disampaikan Trump melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Rabu, 2 Juli, seperti dikutip dari AFP. Kesepakatan ini diharapkan dapat membawa jeda dari konflik yang terus berlanjut.
Menyusul kesepakatan Israel, Trump menambahkan bahwa perwakilan dari Qatar dan Mesir, sebagai mediator kunci, akan bertanggung jawab untuk “menyampaikan proposal akhir ini” kepada Hamas. Secara tegas, Trump pun mendesak Hamas untuk menerima syarat-syarat gencatan senjata tersebut. Ia berharap, demi stabilitas dan kebaikan jangka panjang Timur Tengah, Hamas akan menerima kesepakatan penting ini.
Pengumuman gencatan senjata ini hadir di tengah eskalasi kekerasan yang memprihatinkan. Sebelumnya pada Senin, 30 Juni, Israel masih terus melancarkan gempuran berat di wilayah Gaza, yang mengakibatkan korban jiwa yang signifikan. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk jurnalis bernama Ismail Abu Hatab serta sejumlah wanita dan anak-anak yang tak berdosa, demikian laporan Al Jazeera.
Ringkasan
Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata 60 hari di Gaza. Pengumuman ini disampaikan pada Rabu, 2 Juli, melalui platform media sosialnya, Truth Social. Kesepakatan ini diharapkan dapat membawa jeda dari konflik yang sedang berlangsung.
Trump menambahkan bahwa perwakilan dari Qatar dan Mesir akan menyampaikan proposal akhir kepada Hamas, seraya mendesak Hamas untuk menerima syarat-syarat gencatan senjata tersebut. Pengumuman ini muncul di tengah eskalasi kekerasan, dengan serangan Israel pada 30 Juni yang menewaskan sedikitnya 60 orang di Gaza.
