Bagnaia Terpuruk di MotoGP Belanda, Ducati Ungkap Masalah Motor!

Top Indo Apps – , Jakarta – Francesco Bagnaia terus dihantui masalah stabilitas pada bagian depan motornya, mendorong Ducati untuk memberikan klarifikasi terkait spesifikasi mesin GP25 terbaru. Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, bahkan membandingkan motor yang digunakan Bagnaia dengan versi GP24 sebelumnya, menjelang gelaran MotoGP Belanda.
“Bagnaia mengendarai evolusi dari Ducati GP24. Mesinnya sedikit berbeda, dan karena alasan ini kami telah melakukan dua homologasi, untuk mesin 2024 dan 2025. Kemudian, tidak seperti pembalap di GP24, ia memiliki evolusi yang sama dengan Marc Marquez dan Diggia (pembalap Gresini Racing Fabio Di Giannantono),” ujar Tardozzi, seperti dikutip dari Crash, memberikan konteks lebih lanjut mengenai perbedaan performa di lintasan.
Sebelumnya, rekan setim Bagnaia, Marc Marquez, sempat menyoroti perbedaan performa antara kedua pembalap tersebut. “Saya mengerti bahwa kita dapat menggunakan motor yang sama dengan Alex (Marquez), GP24, jika tim pabrikan menginginkannya. Dalam balapan tertentu, saya telah menambahkan beberapa komponen baru, lalu saya kembali,” jelas pembalap asal Spanyol itu. Penting untuk diketahui, demi mencapai performa setara GP24, pembalap GP25 harus memiliki spesifikasi mesin yang identik. Meskipun komponen lain bisa dimodifikasi, pembekuan pengembangan mesin berarti desain yang dipilih di awal musim tidak bisa diubah.
Menjelang MotoGP Belanda yang akan digelar pada 29 Juni 2025, persaingan antara Bagnaia dan Marc Marquez menjadi sorotan utama. Marc Marquez saat ini memuncaki klasemen MotoGP dengan 270 poin, diikuti oleh Alex Marquez dari Ducati Gresini Racing di peringkat kedua dengan 230 poin. Sementara itu, Francesco Bagnaia berada di peringkat ketiga dengan 160 poin, menjadikan setiap balapan krusial untuk memperbaiki posisinya.
Kemampuan Bagnaia dalam pengereman dan memasuki tikungan telah terkikis signifikan akibat masalah stabilitas bagian depan motornya. Pembalap Italia itu sempat menunjukkan kemajuan di MotoGP Aragon dengan memasang cakram rem depan yang lebih besar. Namun, kurangnya daya pengereman di beberapa area membuatnya kembali menggunakan ukuran standar 340mm untuk balapan di Sirkuit Mugello akhir pekan lalu, yang sayangnya tidak memberikan solusi permanen.
Meski gagal meraih kemenangan di Mugello, Bagnaia berhasil memberikan perlawanan sengit kepada Marc Marquez untuk posisi terdepan di putaran-putaran awal. “Setelah beberapa putaran, Pecco tidak lagi percaya diri di depan. Selama 5 putaran di Mugello ia cepat dan agresif, kemudian cengkeraman di depan menurun,” ungkap Tardozzi, menjelaskan bagaimana masalah ini memengaruhi konsistensi performa Bagnaia sepanjang balapan.
Sirkuit Assen, lokasi MotoGP Belanda, adalah salah satu trek favorit Bagnaia. Namun, Tardozzi menyadari bahwa tim harus segera menemukan solusi tuntas untuk masalah pembalapnya. “Jika kami menemukan solusi, saya pikir ia akan bersaing dalam balapan dengan Marc,” tutup Tardozzi, menggarisbawahi harapan dan tantangan besar yang menanti tim Ducati dan Francesco Bagnaia di sisa musim ini.
Pilihan Editor: Jadwal 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025: PSG vs Inter Miami, Real Madrid vs Juventus
Ringkasan
Francesco Bagnaia dari Ducati terus menghadapi masalah stabilitas pada bagian depan motor GP25-nya, yang memengaruhi kemampuan pengereman dan masuk tikungan. Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, menjelaskan bahwa GP25 Bagnaia adalah evolusi dari GP24 dengan mesin yang sedikit berbeda. Masalah ini menyebabkan Bagnaia kehilangan kepercayaan diri di depan setelah beberapa putaran, seperti yang terlihat di Mugello.
Meskipun Bagnaia telah mencoba solusi seperti cakram rem depan yang berbeda, masalah ini belum teratasi secara permanen dan berdampak pada posisinya dalam klasemen MotoGP. Saat ini, Bagnaia berada di peringkat ketiga, jauh di belakang pemimpin klasemen Marc Marquez. Menjelang MotoGP Belanda di Assen, Tardozzi menegaskan pentingnya menemukan solusi tuntas agar Bagnaia dapat kembali bersaing ketat.