Top Indo Apps – Aksi memukau Keanu Reeves dalam John Wick: Chapter 4 tak hanya memukau penonton dengan koreografi laga yang intens dan sinematografi yang brilian, tetapi juga mengejutkan publik dengan detail honor sang aktor. Sebuah fakta mencengangkan baru-baru ini terungkap: Keanu Reeves menerima bayaran yang nyaris tak terbayangkan, setara dengan Rp 650 juta untuk setiap kata yang ia ucapkan di film tersebut.
Angka fantastis ini semakin menggarisbawahi keunikan honor Keanu Reeves dalam perannya. Dilansir dari Fandomwire, sepanjang durasi film John Wick: Chapter 4 yang mencapai 169 menit, Keanu Reeves yang saat itu berusia 58 tahun (kelahiran 1964) hanya mengucapkan sekitar 380 kata. Meski demikian, total pendapatan Keanu Reeves dari film tersebut mencapai 15 juta dolar AS, atau sekitar Rp 245 miliar. Jika dikalkulasikan, ini berarti setiap kata yang diucapkan oleh aktor ikonis itu dihargai sekitar 40.000 dolar AS, atau setara dengan Rp 650 juta.
Minimnya dialog bukanlah sebuah kebetulan, melainkan bagian integral dari identitas karakter John Wick. Tokoh ini dikenal lebih banyak menyampaikan emosi melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan aksi fisik yang brutal namun presisi. Menariknya, Keanu Reeves sendiri yang turut andil dalam proses penyesuaian naskah, memastikan bahwa jumlah dialog dipangkas seminimal mungkin demi menjaga intensitas narasi visual. “Semakin sedikit bicara, semakin dalam tekanannya,” ujar Keanu Reeves dalam sebuah wawancara, menggambarkan filosofinya terhadap karakter yang ia perankan.
Terlepas dari jumlah dialognya, John Wick: Chapter 4 sukses besar secara finansial. Film John Wick keempat ini berhasil meraup lebih dari 240 juta dolar AS di seluruh dunia, menjadikannya film terlaris kedua dalam seri tersebut. Sebagai perbandingan, film pertama yang dirilis pada 2014 mengumpulkan 86 juta dolar, diikuti oleh John Wick: Chapter 2 (2017) dengan 171 juta dolar, dan John Wick: Chapter 3 – Parabellum (2019) yang menjadi film terlaris dalam waralaba ini dengan 327 juta dolar AS.
Keanu Reeves, seorang aktor kelahiran Beirut, Lebanon pada 2 September 1964, telah mengukir namanya sebagai salah satu sosok paling ikonik di jagat perfilman modern. Sepanjang kariernya, ia telah menjelajahi berbagai genre, dari drama, komedi romantis, hingga laga futuristik yang menjadi ciri khasnya. Namun, dalam dekade terakhir, peran John Wick-lah yang benar-benar melekat dan memperkokoh reputasinya sebagai bintang aksi kelas dunia. Ketika film John Wick pertama kali dirilis pada tahun 2014, tak banyak yang menduga bahwa ia akan tumbuh menjadi fenomena global yang mendefinisikan ulang genre laga.
Premisnya sederhana namun kuat: seorang mantan pembunuh bayaran kembali ke dunia bawah tanah yang kejam demi membalas kematian anjing kesayangannya, satu-satunya peninggalan mendiang istrinya. Kesederhanaan plot ini, dipadukan dengan koreografi pertarungan yang brutal namun luar biasa elegan, menjadikan John Wick sebuah titik balik dalam sinema aksi Hollywood. Film ini memperkenalkan estetika baru dalam genre laga, melampaui baku tembak konvensional. Gaya bertarung “gun-fu” — perpaduan mematikan antara penggunaan senjata api dan bela diri tangan kosong — disajikan nyaris seperti sebuah tarian mematikan yang memukau.
Di balik semua itu, yang paling mencuri perhatian adalah totalitas Keanu Reeves dalam menghidupkan karakter John Wick. Sebagai seorang aktor laga sejati, ia menjalani pelatihan fisik dan penggunaan senjata api secara intensif. Dedikasinya begitu tinggi sehingga banyak adegan aksi yang menantang dilakukan sendiri olehnya, tanpa bantuan pemeran pengganti, menegaskan komitmennya terhadap peran tersebut.
Keberhasilan film pertama secara alami melahirkan tiga sekuel John Wick: John Wick: Chapter 2 (2017), John Wick: Chapter 3 – Parabellum (2019), dan John Wick: Chapter 4 (2023). Setiap sekuel tidak hanya memperluas mitologi kompleks dunia para pembunuh bayaran, tetapi juga semakin mempertegas bahwa Keanu Reeves bukan sekadar bintang aksi; ia adalah ikon budaya pop yang unik. Dalam John Wick 4, meskipun ia hanya mengucapkan sekitar 380 kata selama durasi yang hampir tiga jam, intensitas emosional dan kekuatan visual penampilannya tetap sangat kuat. Ini semakin membuktikan bahwa karakter John Wick adalah sosok yang tidak banyak bicara tetapi bertindak jauh lebih banyak, dan Keanu Reeves adalah pilihan aktor yang paling tepat untuk menyampaikan esensi karakter tersebut.
Di balik gemerlap layar perak, Keanu Reeves dikenal luas sebagai pribadi yang rendah hati, murah hati, dan jauh dari sorotan glamor kehidupan selebritas. Kesederhanaan dan otentisitasnya justru semakin memperkuat daya tariknya di mata publik. Kariernya yang berliku, mulai dari puncak kesuksesan dengan film seperti Speed dan The Matrix hingga periode vakum dan duka pribadi akibat kehilangan orang terdekat, membuat banyak orang melihat Keanu Reeves sebagai simbol ketahanan, kesabaran, dan kemampuan untuk bangkit kembali.
Waralaba John Wick telah berkembang menjadi fenomena global, dengan total pendapatan miliaran dolar, bahkan melahirkan perluasan semesta seperti serial The Continental dan film spin-off Ballerina. Namun, satu hal yang pasti: sosok John Wick dalam balutan jas hitam ikoniknya tetap tak tergantikan. Nama Keanu Reeves akan selamanya identik dengan pembunuh bayaran legendaris ini, menegaskan statusnya sebagai salah satu ikon sinema aksi paling berpengaruh di era modern.
Ringkasan
Aksi Keanu Reeves dalam John Wick: Chapter 4 menuai perhatian besar, tidak hanya karena koreografi laga intens, tetapi juga honornya yang mengejutkan. Ia dilaporkan menerima bayaran sekitar Rp 650 juta untuk setiap kata yang diucapkan. Dalam film berdurasi 169 menit tersebut, Keanu Reeves hanya mengucapkan sekitar 380 kata, menjadikannya total pendapatan sekitar $15 juta atau Rp 245 miliar.
Minimnya dialog tersebut merupakan bagian integral dari karakter John Wick yang lebih banyak menyampaikan emosi melalui aksi dan ekspresi. Meskipun demikian, John Wick: Chapter 4 meraih kesuksesan finansial besar dengan pendapatan lebih dari $240 juta di seluruh dunia. Keanu Reeves sendiri dikenal karena totalitasnya dalam peran ini, melakukan banyak adegan aksi sendiri, yang turut memperkuat statusnya sebagai ikon aksi global dalam waralaba tersebut.
