Politics

Serangan AS ke Nuklir Iran: Profil Isfahan, Fordow, Natanz

Top Indo Apps – , Jakarta – Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Operasi militer yang terjadi pada Sabtu malam, 21 Juni 2025, ini merupakan respons serius di tengah memanasnya konflik Israel-Iran yang telah memasuki pekan kedua. Menurut laporan eksklusif CNN, serangan ini melibatkan penggunaan strategis pesawat pembom B-2 milik Angkatan Udara AS.

Pernyataan resmi dari pejabat wilayah Iran segera menyusul, membenarkan bahwa situs-situs nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordow telah menjadi sasaran. Media pemerintah Iran secara luas melaporkan kejadian tersebut, mengonfirmasi dampak dari serangan udara yang dilancarkan AS. Juru bicara pusat manajemen krisis wilayah Qom, dalam keterangannya yang dikutip oleh kantor berita Fars dan IRNA—dua media yang berafiliasi dengan pemerintah—mengungkapkan detail insiden ini.

“Beberapa jam yang lalu, sistem pertahanan udara di Qom diaktifkan dan berhasil mendeteksi target musuh. Kemudian, sebagian area di situs nuklir Fordow diserang oleh kekuatan udara musuh,” ujar juru bicara tersebut, sebagaimana dilaporkan CNN pada Ahad, 22 Juni 2025. Fakta bahwa Fordow terletak jauh di dalam pegunungan di wilayah utara Iran, dan digunakan untuk mengoperasikan sentrifugal canggih guna memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian tinggi, menjadikan situs ini target strategis. Karena lokasinya yang sangat dalam dan terlindungi, diperkirakan hanya bom penghancur bunker milik AS yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerusakan signifikan pada fasilitas ini.

Secara bersamaan, Wakil Gubernur Bidang Keamanan Isfahan juga mengonfirmasi serangan yang terjadi di kawasan Isfahan dan Natanz, yang berada di Iran tengah. “Kami menyaksikan adanya serangan di sekitar fasilitas nuklir Isfahan dan Natanz,” ujarnya, menjelaskan situasi terkini. Ia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Iran telah diaktifkan secara masif untuk menghadapi ancaman yang datang dari musuh, meskipun beberapa ledakan masih terdengar di area tersebut. Berdasarkan laporan dari media Iran, evakuasi fasilitas nuklir telah dilakukan sebelum serangan terjadi, menunjukkan adanya antisipasi dini terhadap ancaman yang mungkin timbul.

Tiga Fasilitas Nuklir yang Diledakkan

1. Natanz

Sebagai pusat pengayaan uranium terbesar di Iran, Natanz berjarak sekitar 250 kilometer dari Teheran. Fasilitas ini diyakini oleh para analis sebagai kunci dalam merancang dan merakit sentrifus, teknologi esensial dalam proses mengubah uranium menjadi bahan bakar nuklir. Data dari Nuclear Threat Initiative (NTI) menunjukkan bahwa kompleks Natanz terdiri dari enam bangunan di permukaan dan tiga bangunan bawah tanah, dua di antaranya memiliki kapasitas untuk menampung hingga 50.000 sentrifus. Menurut laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran telah berhasil memperkaya uranium hingga 60 persen di fasilitas pengayaan bahan bakar yang berada di permukaan, meskipun uranium untuk keperluan senjata biasanya membutuhkan tingkat pengayaan hingga 90 persen.

2. Fordow

Terletak dekat kota suci Qom, Fordow adalah fasilitas nuklir bawah tanah yang keberadaannya selalu diselimuti misteri. Sebagian besar informasi mengenai fasilitas ini terungkap dari dokumen Iran yang dicuri oleh intelijen Israel beberapa tahun lalu. Aula utama Fordow diperkirakan berada 80–90 meter di bawah permukaan tanah, kedalaman yang hanya bisa ditembus oleh senjata penghancur bunker khusus milik Amerika Serikat. IAEA melaporkan bahwa Iran telah meningkatkan pengayaan uranium di Fordow hingga 60 persen, dan saat ini fasilitas tersebut diperkirakan menampung sekitar 2.700 sentrifus.

3. Isfahan

Isfahan, yang terletak di bagian tengah Iran, menjadi lokasi kompleks riset nuklir terbesar negara tersebut. Fasilitas ini mulai beroperasi pada tahun 1984 dengan dukungan signifikan dari Tiongkok. NTI mencatat bahwa sekitar 3.000 ilmuwan bekerja di Isfahan, menjadikannya pusat utama bagi program nuklir Iran. Di dalam kompleks ini terdapat tiga reaktor riset kecil yang berasal dari Tiongkok, serta berbagai fasilitas penting lainnya seperti unit konversi uranium, produksi bahan bakar, pelapisan zirkonium, dan beberapa laboratorium terkait yang mendukung pengembangan teknologi nuklir.

Sita Planasari ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Laporan Intelijen: Serangan AS Tak Hancurkan Program Nuklir Iran

Ringkasan

Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan, pada Sabtu malam, 21 Juni 2025. Operasi militer ini merupakan respons serius di tengah konflik Israel-Iran yang memanas, menggunakan pesawat pembom B-2 milik Angkatan Udara AS. Pejabat dan media pemerintah Iran mengonfirmasi penargetan situs-situs tersebut, dengan sistem pertahanan udara diaktifkan dan evakuasi fasilitas dilakukan sebelumnya.

Ketiga fasilitas ini memiliki peran krusial dalam program nuklir Iran. Natanz adalah pusat pengayaan uranium terbesar yang mampu memperkaya uranium hingga 60 persen. Fordow merupakan fasilitas nuklir bawah tanah yang sangat terlindungi dan menampung sekitar 2.700 sentrifus. Sementara itu, Isfahan menjadi kompleks riset nuklir terbesar Iran, menampung ribuan ilmuwan dan sejumlah reaktor riset.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button