Iran Serang Qatar: Kekuatan Rudal Setara Bom B-2 AS!

Jakarta – Dalam eskalasi konflik di Timur Tengah, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan militer Amerika Serikat, Al-Udeid, di Qatar pada Senin malam, 23 Juni 2025. Aksi balasan yang diberi nama Operasi Janji Kemenangan (Promise of Victory) ini merupakan respons langsung terhadap pemboman fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat sehari sebelumnya.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) mengungkapkan bahwa jumlah rudal yang mereka gunakan dalam serangan ini sebanding dengan jumlah bom yang dijatuhkan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan Amerika, yang dikenal sebagai Operasi Godam Tengah Malam (Operation Midnight Hammer), terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025, melibatkan tujuh pesawat siluman B-2 Spirit yang menjatuhkan 14 bom, serta lebih dari 30 rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam bertenaga nuklir Amerika di perairan dekat Iran.
“Menanggapi tindakan agresif dan kurang ajar Amerika Serikat terhadap tempat dan fasilitas nuklir Iran, angkatan bersenjata kami yang kuat menghancurkan pangkalan udara pasukan Amerika di Al-Udeid, Qatar beberapa jam yang lalu,” demikian pernyataan SNSC, sebagaimana dikutip oleh Tasnim News Agency, kantor berita semi-resmi Iran. SNSC juga menambahkan bahwa pangkalan Al-Udeid yang menjadi sasaran berada jauh dari kawasan perkotaan dan permukiman di Qatar.
Lebih lanjut, SNSC menegaskan bahwa serangan rudal Iran ini sama sekali tidak menimbulkan ancaman bagi kedaulatan atau keamanan Qatar. “Republik Islam Iran tetap berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan hubungan yang hangat dan bersejarah dengan Qatar,” kata mereka, menekankan komitmen terhadap hubungan bilateral.
Insiden ini terjadi di tengah memanasnya perang Iran-Israel, yang dipicu oleh serangan Israel ke sejumlah bangunan dan fasilitas militer Iran pada 13 Juni 2025. Serangan rudal Iran ke pangkalan militer Amerika di Qatar ini secara terang-terangan dinyatakan sebagai pembalasan atas pemboman fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat Israel.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pejabat pemerintah Amerika lainnya sebelumnya mengklaim bahwa serangan mereka telah berhasil menghancurkan semua lokasi nuklir di Iran. Namun, berdasarkan analisis citra satelit terkini, para ahli nuklir justru menyatakan bahwa tidak ada kerusakan yang berarti pada fasilitas nuklir tersebut, memunculkan pertanyaan tentang efektivitas serangan Amerika.
Pilihan editor:
- Siapa Bakal Menang dalam Perang Iran-Israel
- Kisah Warga Indonesia di Tengah Perang Iran-Israel
Ringkasan
Pada 23 Juni 2025, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat, Al-Udeid di Qatar, dalam operasi bernama Janji Kemenangan. Aksi ini merupakan balasan langsung atas pemboman fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat pada 22 Juni 2025. Serangan AS, disebut Operasi Godam Tengah Malam, melibatkan pesawat B-2 dan rudal Tomahawk yang menargetkan fasilitas di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) menegaskan bahwa serangan mereka tidak mengancam kedaulatan Qatar dan berkomitmen menjaga hubungan baik. Meskipun Presiden AS mengklaim serangan mereka berhasil menghancurkan semua lokasi nuklir Iran, analisis citra satelit menunjukkan tidak ada kerusakan signifikan. Insiden ini terjadi di tengah memanasnya perang Iran-Israel, dengan serangan Iran sebagai pembalasan atas tindakan AS sebagai sekutu dekat Israel.