PPI Dunia Desak RI: Gencatan Senjata Mendesak di Konflik Israel-Iran!

Top Indo Apps – , Jakarta – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, sebuah organisasi yang menaungi perkumpulan pelajar Indonesia di 60 negara, secara tegas mengecam eskalasi konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Ketegangan yang memanas sejak Jumat, 13 Juni 2025 ini menimbulkan kekhawatiran mendalam mengenai keselamatan dan nasib para diaspora Indonesia di wilayah yang terdampak perang.
Menyikapi situasi genting ini, PPI Dunia mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah konkret. Dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa, 24 Juni 2025, organisasi tersebut mengimbau pemerintah agar mengintensifkan diplomasi strategis dan secara proaktif mendorong terwujudnya gencatan senjata di kawasan.
Lebih lanjut, perkumpulan pelajar ini menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk senantiasa menjaga posisi netral, sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif. Mereka juga meminta pemerintah aktif memfasilitasi dialog damai melalui forum-forum multilateral, termasuk melibatkan peran aktif pelajar Indonesia, guna menyerukan perdamaian antara Israel dan Iran. Hal ini selaras dengan pandangan PPI Dunia bahwa “Pelajar Indonesia bukan sekadar subjek akademik di luar negeri, tetapi juga bagian dari misi diplomasi rakyat yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia.”
Di tengah eskalasi konflik Israel-Iran, PPI Dunia secara khusus meminta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk memastikan keselamatan seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berdomisili di wilayah Timur Tengah. Selain itu, mereka juga mendesak kedua belah pihak, baik Israel maupun Iran, untuk menghormati hukum internasional dan menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan, termasuk ketentuan dalam Konvensi Jenewa. Kekerasan bersenjata yang terus berlanjut ini dikhawatirkan akan mengakibatkan hilangnya lebih banyak nyawa warga sipil dan memicu ketidakstabilan regional yang lebih luas.
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat tajam sejak Jumat, 13 Juni 2025. Pada tanggal tersebut, Israel melancarkan serangan udara terhadap sejumlah lokasi strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang langsung direspons dengan serangan balasan dari Teheran di hari yang sama. Situasi kian memburuk saat Amerika Serikat terlibat dalam konflik tersebut. Pada Sabtu lalu, AS melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, yang oleh Presiden Donald Trump diklaim sebagai “serangan yang sangat sukses”. Sebagai respons, Iran pada Senin malam membalas dengan menembakkan rudal ke Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar.
Merespons peningkatan drastis konflik di Iran, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengambil keputusan sigap dengan meningkatkan status siaga keamanan di wilayah KBRI Teheran dari Siaga 2 menjadi Siaga 1. Kebijakan ini secara otomatis memberikan lampu hijau untuk memulai proses evakuasi WNI dari negara tersebut. Dilaporkan, sebanyak 97 warga negara Indonesia telah berhasil dievakuasi oleh pemerintah RI sejak akhir pekan lalu dan diperkirakan akan tiba kembali di Tanah Air pada Selasa sore ini.
Artikel ini turut disusun dengan kontribusi dari Antara.
Ringkasan
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia mengecam keras eskalasi konflik bersenjata antara Israel dan Iran, yang memicu kekhawatiran akan keselamatan diaspora Indonesia. Mereka mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengintensifkan diplomasi strategis dan mendorong gencatan senjata, sambil menjaga posisi netral sesuai prinsip politik luar negeri bebas aktif. PPI Dunia juga meminta Kementerian Luar Negeri memastikan keselamatan seluruh pelajar di Timur Tengah dan mendesak kedua belah pihak menghormati hukum internasional.
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak 13 Juni 2025, melibatkan serangan balasan dari kedua pihak serta intervensi Amerika Serikat. Merespons situasi ini, Menteri Luar Negeri RI menaikkan status siaga KBRI Teheran menjadi Siaga 1 untuk memulai proses evakuasi. Sebanyak 97 warga negara Indonesia telah berhasil dievakuasi oleh pemerintah RI dan diperkirakan tiba di Tanah Air.