Saham Syariah Ungguli IHSG: Analisis Lengkap & Faktor Pendorong

Top Indo Apps – , JAKARTA — Kinerja Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menunjukkan laju yang impresif, secara signifikan melampaui pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Fenomena ini didukung oleh sejumlah faktor fundamental yang memperkuat posisi saham-saham syariah di tengah dinamika pasar modal tanah air.
Menurut Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh, performa ISSI yang unggul di atas IHSG adalah hal yang sangat wajar. Ia menjelaskan bahwa gejolak penurunan IHSG saat ini justru dipicu oleh pergerakan saham-saham non-syariah. “Jadi kita harus lihat dulu, yang bikin IHSG itu turun saham-saham apa saja. Kalau ternyata non-syariah ya wajar,” ucap Irwan saat ditemui di Gedung BEI pada Kamis (19/6/2025). Lebih lanjut, ia memperkirakan bahwa saham-saham dari sektor perbankan, yang mayoritas bukan merupakan saham syariah, menjadi kontributor utama terhadap koreksi IHSG saat ini.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menuturkan bahwa kinerja positif indeks saham syariah ini memang selaras dengan ekspektasi bursa. Ia menekankan bahwa proses pemilihan saham-saham syariah telah melewati tahapan manajemen risiko yang lebih cermat dan terukur. “Karena berinvestasi secara syariah, kalau kita lihat memang secara manajemen risiko itu kan jauh lebih baik,” ujar Jeffrey, menegaskan keunggulan pendekatan investasi syariah.
Fakta ini diperkuat oleh data statistik dari BEI yang menunjukkan pergerakan ISSI telah melonjak 4,31% sejak awal tahun. Pencapaian ini jauh melampaui IHSG yang justru terkoreksi negatif 2,44% pada periode yang sama. Statistik ini secara jelas menggambarkan divergensi kinerja antara kedua indeks tersebut.
Saat ini, ISSI mencakup 614 saham pilihan dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp7.498 triliun. Angka ini setara dengan 62% dari keseluruhan kapitalisasi pasar IHSG, menunjukkan dominasi ISSI dalam lanskap pasar modal Indonesia. Lima saham dengan kapitalisasi pasar terbesar yang menjadi pilar utama dalam indeks ini meliputi TPIA, BYAN, AMMN, DSSA, dan DCII.
Ringkasan
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menunjukkan kinerja impresif yang secara signifikan melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI, Irwan Abdalloh, penurunan IHSG dipicu oleh saham-saham non-syariah, khususnya sektor perbankan. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menambahkan bahwa investasi syariah memiliki manajemen risiko yang lebih baik, sesuai dengan ekspektasi bursa.
Data BEI memperkuat fakta ini dengan menunjukkan ISSI telah melonjak 4,31% sejak awal tahun, berbanding terbalik dengan IHSG yang terkoreksi negatif 2,44% pada periode yang sama. ISSI saat ini mencakup 614 saham dengan total kapitalisasi pasar Rp7.498 triliun, setara 62% dari keseluruhan kapitalisasi pasar IHSG. Lima saham pilar utama dalam indeks ini adalah TPIA, BYAN, AMMN, DSSA, dan DCII.