Timnas Naturalisasi Dihujat! Pengamat Malaysia Usul Liga Lokal Saja

Top Indo Apps Menang besar atas Vietnam tetapi memakai pemain naturalisasi, Timnas Malaysia kena kritik tajam salah satu pengamat lokal.
Fenomena menarik terjadi ketika Timnas Malaysia sukses mengakhiri penantian 11 tahun untuk meraih kemenangan atas Vietnam. Momen bersejarah ini terwujud dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027, saat Malaysia menjamu Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil. Kemenangan telak 4-0 tersebut tak hanya membanggakan, tetapi juga memuaskan ribuan suporter yang memadati stadion.
Namun demikian, euforia kemenangan Timnas Malaysia ini tidak sepenuhnya disambut gembira oleh semua pihak, terutama di kalangan para pengamat sepak bola. Salah satu pengamat lokal Malaysia bahkan melontarkan kritik tajam kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Ia berpendapat bahwa kemenangan yang sangat didominasi oleh peran pemain naturalisasi ini adalah hal yang memalukan bagi sepak bola Malaysia. Lebih lanjut, langkah FAM yang menerapkan program jangka pendek dengan mengandalkan naturalisasi dinilai sebagai keputusan yang sangat tidak patut.
“Fakta bahwa FAM harus mengaktifkan rencana jangka pendek dengan pemain-pemain naturalisasi untuk meningkatkan prestasi di tim nasional adalah hal yang memalukan bagi asosiasi sepak bola lokal,” tegas Zakaria Rahim, pengamat sepak bola tersebut.
Malaysia Tak Dianggap, Hanya Timnas U-23 Indonesia dan Thailand Akan Jadi Saingan Berat Vietnam di ASEAN Cup U-23 2025
Di mata Zakaria Rahim, kontribusi para pemain naturalisasi dalam keberhasilan Timnas Malaysia mengalahkan Vietnam sangatlah signifikan, bahkan menjadi kunci utama kemenangan. Ironisnya, ia menyoroti bahwa hanya segelintir pemain lokal yang terlihat menonjol dalam pertandingan tersebut. Bagi Zakaria, hanya Arif Aiman Hanapi yang dianggap mampu memberikan kontribusi berarti di Timnas Malaysia sebagai pemain asli didikan sepak bola lokal.
“Pada Kualifikasi Piala Asia 2027, pemain naturalisasi menjadi kunci kemenangan Malaysia. Dan Arif Aiman Hanapi menjadi satu-satunya pemain didikan sepak bola Malaysia yang mampu memberikan kontribusi signifikan,” tambahnya.
Zakaria Rahim berharap asosiasi sepak bola lokal Malaysia dapat berperan lebih besar sebagai penopang FAM dalam membentuk tim nasional yang kuat dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pengembangan pemain dan kompetisi di usia muda sebagai fondasi utama. Namun, ironisnya, fokus utama justru terlihat pada kompetisi kasta tertinggi seperti Liga Super, mengabaikan pembinaan di level akar rumput.
Soal Perbedaan Pemain Naturalisasi dan Lokal, Pengamat Asal Malaysia: Mereka Main Pakai Otak
“Tanggung jawab pembinaan pemain tidak hanya berada di tangan FAM, badan ini membutuhkan dukungan kuat dari federasi sepak bola setempat,” ujar Zakaria. Ia membandingkan dengan banyak negara maju yang memiliki beragam liga di berbagai tingkatan, memberikan kesempatan luas bagi talenta muda untuk berkembang. “Hal sebaliknya terjadi di Malaysia, di mana lebih banyak fokus pada divisi yang lebih tinggi seperti Liga Super. Akan tetapi, bahkan Liga Super pun telah menarik diri dari klub-klub,” lanjut Zakaria, menyiratkan adanya kemunduran.
Realitas inilah yang membuat Zakaria Rahim merasa bahwa fungsi asosiasi sepak bola lokal semakin tidak terlihat. Oleh karena itu, ia menyarankan agar asosiasi tersebut dapat mendirikan liga sendiri yang secara khusus fokus pada pengembangan pemain lokal Malaysia.
“Ketika sepak bola sudah menjadi profesional dan klub-klub sudah mandiri, apa fungsi asosiasi sepak bola lokal?” tanya Zakaria. “Mereka tidak bisa dihapuskan dan saya sarankan agar mereka mendirikan liga-liga lokal karena saya penggemar masih ingin menonton sepak bola. Di mana pun pertandingannya, saya yakin stadion-stadion akan penuh,” pungkasnya, menunjukkan keyakinan pada potensi sepak bola lokal jika dikelola dengan benar.
Ringkasan
Timnas Malaysia berhasil mengalahkan Vietnam 4-0 dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, mengakhiri penantian 11 tahun. Namun, kemenangan yang sangat bergantung pada pemain naturalisasi ini memicu kritik tajam dari pengamat lokal Zakaria Rahim. Ia menilai ketergantungan pada program jangka pendek melalui naturalisasi sebagai hal yang memalukan bagi Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), di mana hanya Arif Aiman Hanapi yang dianggap pemain lokal menonjol.
Zakaria Rahim menyarankan agar asosiasi sepak bola lokal berperan lebih besar dalam mendukung FAM untuk membangun tim nasional yang kuat dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pengembangan pemain muda dan kompetisi di tingkat bawah, bukan hanya Liga Super. Oleh karena itu, Zakaria mengusulkan agar asosiasi lokal mendirikan liga sendiri yang berfokus pada pengembangan pemain asli Malaysia.