8 Ciri Hubungan Sehat: Panduan Psikolog Agar Cinta Langgeng!

Top Indo Apps – Hubungan percintaan yang sehat seringkali disalahpahami hanya sebatas intensitas pertemuan atau manisnya ungkapan kasih sayang. Padahal, fondasi cinta sejati jauh lebih kompleks dari itu.
Menurut psikolog klinis dewasa, Syaikha Nabila, M.Psi., Psikolog, terdapat delapan ciri fundamental yang menandai sebuah hubungan asmara benar-benar sehat dan berkelanjutan. Penasaran apa saja tanda-tandanya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga:
- Ketahui Beda Red Flag dan Green Flag dalam Hubungan Asmara
- Luka Batin terhadap Perceraian Orangtua Bisa Berdampak pada Hubungan Asmara Anak
Bagaimana ciri-ciri hubungan sehat? 1. Ada Rasa Percaya Satu Sama Lain
Kepercayaan adalah pilar utama yang menopang setiap hubungan. Tanpa landasan ini, relasi akan dengan mudah diselimuti kecurigaan, kecemasan, dan rasa tidak aman yang dapat mengikis kebahagiaan.
“Membangun kepercayaan dengan pasangan itu jadi faktor utama, karena bagaimana jadinya hubungan tersebut berhasil kalau satu sama lain tidak percaya,” jelas Syaikha, kepada Kompas.com belum lama ini. Pasangan yang saling percaya cenderung merasa lebih nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bebas dari rasa dikekang, dan mampu menghargai ruang pribadi masing-masing.
2. Terbuka dalam Berkomunikasi
Keterbukaan dalam berkomunikasi mencerminkan keinginan tulus untuk membangun hubungan yang jujur dan saling memahami secara mendalam. Pasangan ideal mampu berbagi cerita tentang aktivitas harian, hal-hal yang disukai, bahkan permasalahan pribadi tanpa ragu.
“Ketika pasangan sudah terbuka, kita juga harus percaya. Jadi keduanya saling berkaitan,” ujar Syaikha. Keterbukaan tanpa dibayangi rasa takut dihakimi akan menumbuhkan rasa aman secara emosional, memperkuat ikatan antara kedua belah pihak.
Baca juga:
- 30 Kata-kata Motivasi Cinta untuk Pejuang LDR, Bikin Hubungan Makin Kuat
- Bucin dalam Hubungan, Wajar atau Tanda Cinta yang Tidak Sehat?
3. Punya Batasan yang Sehat
Banyak orang keliru menganggap bahwa ketiadaan batasan adalah bukti cinta yang mendalam. Padahal, batasan justru krusial untuk menjaga keharmonisan dan individualitas dalam hubungan.
“Batasan ini bukan kerahasiaan. Sebaliknya, batasan menetapkan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan harapannya sendiri,” kata Syaikha. Contoh konkretnya adalah kesepakatan untuk tidak saling memeriksa ponsel, memberikan waktu bagi pasangan untuk bersosialisasi dengan teman, serta menghormati hal-hal yang bersifat pribadi jika belum diminta.
4. Komunikasi yang Baik dan Saling Mendengarkan
Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari setiap hubungan. Di sinilah pentingnya komunikasi dua arah yang terbuka dan sehat berperan. Komunikasi yang efektif akan membantu pasangan melewati setiap tantangan dengan lebih baik.
“Pasangan harus membangun komunikasi yang baik, karena hal ini penting dalam hubungan,” tegas Syaikha. Komunikasi yang sehat tidak hanya tentang menyampaikan pikiran secara efektif, tetapi juga tentang mendengarkan dengan empati, tanpa menyela, atau menghakimi.
5. Saling Menghargai sebagai Individu
Sebuah hubungan yang sehat mendorong setiap individu untuk tumbuh menjadi pribadi yang utuh, bukan bergantung sepenuhnya pada pasangannya. Rasa saling menghargai ditunjukkan melalui dukungan terhadap keputusan, pendapat, dan kebebasan pasangan.
Pasangan juga akan menghargai waktu satu sama lain, termasuk tidak menuntut kehadiran terus-menerus, demi keseimbangan personal dan bersama.
6. Mendukung Minat dan Passion Pasangan
Cinta yang sehat adalah cinta yang membebaskan, bukan mengekang. Hubungan yang positif justru akan memacu pasangan untuk meraih tujuan pribadi mereka, tanpa merasa bersalah atau terhambat oleh komitmen bersama.
Mendukung kegiatan atau passion pasangan, seperti hobi, karier, atau pendidikan, merupakan bentuk nyata dari kasih sayang yang dewasa dan matang.
Baca juga:
- Menyembuhkan Luka dari Hubungan Toxic, Panduan Menuju Cinta yang Sehat
- 6 Sikap Zodiak Taurus Saat Putus Cinta, Galau Berkepanjangan
7. Saling Mengapresiasi Sekecil Apa Pun
Apresiasi tidak harus selalu berupa hadiah mahal. Ucapan terima kasih yang tulus, dukungan kecil saat pasangan merasa lelah, atau pujian atas pencapaian sederhana dapat memiliki dampak yang sangat besar dan berarti.
Hubungan yang diwarnai dengan saling mengapresiasi akan menciptakan rasa dihargai, yang pada akhirnya memperkuat ikatan emosional dan kedekatan antar pasangan.
8. Mendengarkan dengan Empati dan Memvalidasi Perasaan
Menurut Syaikha, hubungan yang sehat bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang menjadi pendengar yang baik. Kemampuan untuk mendengar secara aktif adalah kunci keintiman.
“Mendengarkan cerita atau keluh kesah satu sama lain dengan empati. Pastikan menjadi pasangan yang aktif mendengar dan memvalidasi perasaannya,” ucapnya. Ketika pasangan merasa didengar dan dipahami sepenuhnya, mereka akan merasa lebih aman secara emosional, dan ikatan hubungan pun akan tumbuh semakin kuat dan mendalam.
Ringkasan
Hubungan percintaan yang sehat tidak hanya sebatas intensitas pertemuan, melainkan berlandaskan fondasi yang lebih kompleks. Psikolog Syaikha Nabila, M.Psi., Psikolog, menguraikan delapan ciri utama hubungan asmara yang sehat dan berkelanjutan. Ciri-ciri ini mencakup adanya rasa percaya satu sama lain, keterbukaan dalam berkomunikasi, serta batasan yang sehat.
Selain itu, hubungan yang sehat ditandai dengan komunikasi yang baik dan saling mendengarkan, saling menghargai sebagai individu, dan dukungan terhadap minat serta passion pasangan. Saling mengapresiasi sekecil apa pun dan kemampuan mendengarkan dengan empati sambil memvalidasi perasaan juga menjadi pilar penting untuk ikatan yang kuat dan mendalam.