Drama Honda Memanas: Marini Terancam, Mir Bungkam Soal Martin!

Pembalap Honda HRC Castrol, Joan Mir, memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai nasib rekan setimnya, Luca Marini, yang santer dikabarkan berpotensi terdepak dari arena MotoGP musim depan. Masa depan Luca Marini di tim Honda memang masih diselimuti ketidakpastian. Meskipun kontraknya baru akan berakhir pada Desember 2025, hingga kini tim berlogo Sayap Emas tersebut belum menunjukkan indikasi akan memperpanjang masa bakti Marini. Situasi semakin memanas dengan beredarnya rumor liar di paddock MotoGP yang menyebut Honda tengah mengincar Jorge Martin, pembalap yang berencana hengkang dari Aprilia.
Secara performa, Marini sebenarnya menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Meski belum mencapai level Johann Zarco yang kerap bersaing di barisan depan, pembalap berjuluk ‘runner-up MotoGP‘ ini tampil konsisten, bahkan seringkali mengungguli Joan Mir yang kerap terhambat insiden gagal finis. Kemampuan analitisnya yang sangat berguna dalam pengembangan motor RC213V juga menjadi nilai plus. Marini sendiri telah mengonfirmasi bahwa ia sudah memulai pembicaraan dengan Honda mengenai kelanjutan kariernya.
Namun, nasib buruk menimpa Marini. Upayanya untuk membuktikan diri terhalang oleh cedera parah yang dialaminya.
Jadi Bawa-Bawa Jorge Martin, Valentino Rossi Selalu Hormati Kontrak meski Babak Belur di Ducati
Marini telah absen sejak GP Aragon setelah mengalami kecelakaan serius dalam sesi tes Suzuka 8 Hours pada akhir Mei lalu. Insiden tersebut mengakibatkan patah tulang di beberapa bagian tubuh serta pneumotoraks. Akibatnya, ia dipastikan masih akan absen hingga MotoGP Italia 2025 yang akan berlangsung pada akhir pekan ini, 20-22 Juni. Kondisi fisik yang belum prima ini tentu saja mengancam kemampuannya untuk tampil maksimal dalam waktu dekat, padahal pergerakan bursa transfer MotoGP kian intens.
Menanggapi santernya rumor mengenai masa depan Marini yang terancam, Joan Mir, sebagai rekan setimnya, memilih untuk bersikap hati-hati dan tidak banyak berkomentar. Wajar saja, juara dunia MotoGP 2020 itu sendiri belum menunjukkan performa yang benar-benar impresif sepanjang musim ini, meskipun ada beberapa indikasi perbaikan. Posisi Mir memang sedikit lebih aman dibandingkan Marini karena kontraknya dengan Honda masih berlaku hingga tahun depan. Kendati demikian, jika ia tak kunjung memberikan hasil nyata, pembalap yang sering terjatuh di lintasan ini juga bisa terancam masa depannya di tim.
“Jujur saja, saya tidak peduli siapa yang akan datang (sebagai rekan setim),” tegas Joan Mir, seperti dikutip Bolasport dari Corse di Moto. Meskipun pernyataan tersebut terkesan acuh tak acuh, Mir tetap menunjukkan rasa hormatnya terhadap Marini. Apalagi, kedua pembalap ini bergabung dengan Honda saat tim berlambang sayap tunggal itu sedang menghadapi masa-masa sulit, terutama setelah ditinggal oleh Marc Marquez.
“Yang bisa saya katakan adalah bagaimana rasanya bekerja dengan Luca dan pekerjaan yang telah saya saksikan selama bertahun-tahun ia berada di sini,” jelas Mir. “Saya pikir dia telah melakukan pekerjaan yang sempurna. Dia sangat cepat dengan motor yang ia miliki. Kami melewati fase-fase yang sangat sulit bersama, ketika Honda bahkan tidak semenarik sekarang. Itu saja yang bisa saya katakan,” tutupnya.
MotoGP Italia 2025 – Selain Francesco Bagnaia, Siapa Bisa Jaga Kehormatan Tuan Rumah di Tengah Teror Marc Marquez
Ringkasan
Masa depan pembalap Honda, Luca Marini, diselimuti ketidakpastian meski kontraknya berakhir Desember 2025, dengan rumor Honda mengincar Jorge Martin. Rekan setimnya, Joan Mir, memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai nasib Marini.
Marini sendiri menunjukkan peningkatan performa dan kemampuan analitis yang berharga untuk pengembangan motor, bahkan sudah memulai pembicaraan dengan Honda. Namun, ia mengalami cedera parah setelah kecelakaan di tes Suzuka 8 Hours, yang menyebabkannya absen hingga MotoGP Italia 2025 dan mengancam posisinya di tengah bursa transfer.