Family And Relationships

Demi Janji Istri Tercinta, Ayah Tunggal Malaysia Rela Tinggalkan Karier!

Top Indo Apps: Kisah seorang ayah asal Malaysia, Khairul Abdullah, telah menginspirasi banyak orang dengan pengorbanan luar biasa. Ia membuat keputusan monumental dalam hidupnya, yakni mengundurkan diri dari pekerjaannya demi membesarkan ketiga putranya seorang diri, sebuah janji tulus yang ia ukir untuk mendiang sang istri. Selama tujuh tahun terakhir, Khairul dengan setia dan penuh kasih menjalani peran ganda sebagai ayah sekaligus ibu, merawat buah hatinya yang masing-masing menghadapi tantangan kesehatan yang tidak ringan.

Tragedi melanda pada Agustus 2018, ketika istri Khairul berpulang secara mendadak akibat infeksi bakteri dalam darah. Kepergian tak terduga ini meninggalkan duka mendalam dan tanggung jawab besar baginya, terutama karena ia harus mengurus tiga anak yang masih sangat kecil: masing-masing berusia empat tahun, dua tahun, dan seorang bayi yang baru lahir.

Pada hari yang sama, Khairul mengambil keputusan drastis namun penuh makna. Ia rela melepaskan pekerjaannya sebagai desainer di sebuah perusahaan swasta. Langkah ini bukan simbol menyerah, melainkan wujud nyata dari cinta dan tanggung jawab seorang ayah. Prioritas utamanya adalah memastikan anak-anaknya mendapatkan perhatian penuh dan kasih sayang yang tak terganti di tengah masa sulit tersebut, menepati janji yang ia sematkan pada mendiang pasangannya.

Demi kelangsungan hidup keluarga kecilnya, Khairul kemudian beralih profesi menjadi penasihat asuransi syariah. Pilihan ini memberinya fleksibilitas waktu yang sangat dibutuhkan, memungkinkannya untuk menyeimbangkan pekerjaan dan perannya sebagai orang tua tunggal. “Sejak saat itu, anak-anak menjadi prioritas utama saya. Pekerjaan lepas itu memungkinkan saya untuk bersama mereka kapan pun mereka membutuhkan saya,” kenangnya, mengungkapkan betapa berharganya setiap momen bersama buah hati.

Keputusan untuk meninggalkan kenyamanan pekerjaan tetap memang bukan perkara mudah. Namun bagi Khairul, keberadaan dan kehadirannya untuk anak-anak jauh lebih penting dan tak ternilai. Terlebih lagi, ketiganya menghadapi tantangan kesehatan yang berbeda dan kompleks: anak sulungnya didiagnosis mengidap autisme, ADHD, serta penyakit jantung; anak kedua mengalami trauma psikologis yang mendalam akibat kehilangan sang ibu; sementara si bungsu, yang kini berusia tujuh tahun, hidup dengan mutisme selektif, suatu kondisi yang membuatnya hanya berbicara dalam situasi tertentu.

Di tengah segala keterbatasan dan tantangan, ada satu hal yang menjadi pilar kekuatan Khairul: warisan pengetahuan berharga dari mendiang istrinya.

Baca juga: Biodata Faizal Hussein, Sukses Perankan Karakter Walid di Serial Malaysia Bidaah, Simak Profilnya!

Semasa hidup, sang istri telah membekalinya dengan berbagai keterampilan dasar mengasuh anak, mulai dari memasak, mengganti popok, hingga menjaga kebersihan rumah. Berkat bekal ini, Khairul merasa lebih siap menghadapi tugas mengurus rumah tangga, meskipun kepedihan dan rasa sepi tak bisa dihindari. “Jadi ketika dia meninggal, saya tidak bingung harus berbuat apa – saya hanya merasa kesepian dan menyadari bahwa saya harus menanggung semuanya sendiri,” ujarnya, menggambarkan kepedihan dan beban yang harus dipikulnya seorang diri.

Hari-hari Khairul berputar dalam rutinitas padat yang dimulai sejak pukul 5.30 pagi. Ia menyiapkan sarapan dan bekal sekolah, mengurus pekerjaan rumah tangga seperti mencuci pakaian dan membersihkan rumah, serta memastikan semua kebutuhan anak-anaknya terpenuhi. Rutinitas ini dijalaninya dengan penuh ketulusan, meski tak jarang ia juga mengalami tekanan emosional yang luar biasa sebagai seorang ayah tunggal.

Namun, di tengah segala lelah dan beban itu, ada satu kebiasaan sederhana namun sangat berarti yang selalu ia lakukan setiap malam: membiasakan anak-anaknya untuk saling mengungkapkan cinta. “Secara perlahan, anak-anak lelaki itu mulai mengatakan ‘Aku mencintaimu’ kepada saya dan saudara-saudara kami sendiri. Itu sangat menyentuh saya,” ceritanya, menunjukkan bagaimana kasih sayang mampu menjadi kekuatan di tengah kesulitan.

Setelah tujuh tahun mengemban peran sebagai orang tua tunggal, pandangan Khairul terhadap peran ibu rumah tangga berubah drastis. Ia kini memahami sepenuhnya betapa berat dan kompleksnya mengurus keluarga, sehingga ia berharap para suami di luar sana bisa lebih menghargai dan mendukung istri mereka yang telah berjuang.

Khairul juga menyampaikan pesan penting bagi siapa pun yang mungkin mengalami situasi serupa: agar tidak menghindari kenyataan, melainkan bersiap secara mental untuk menghadapinya.

Baca juga: Selebgram Malaysia yang Pura-pura Hilang di Indonesia Buka Suara, Minta Keluarga Tak Dihina

“Begitu Anda menerima kenyataan, perencanaan masa depan menjadi lebih mudah. Terlepas dari jenis kelamin, setiap orang harus belajar memasak, menyetir, dan mengasuh anak – untuk berjaga-jaga,” tambahnya, menekankan pentingnya kesiapan diri dalam menghadapi segala kemungkinan hidup.

Kisah luar biasa Khairul Abdullah ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Sin Chew Daily, telah menyentuh hati banyak warga Malaysia. Di berbagai platform media sosial, banyak warganet kompak menyamakan dirinya dengan seorang pahlawan super atau ‘ayah super’ berkat dedikasi dan cintanya yang tak tergoyahkan.

Komentar-komentar positif membanjiri, seperti, “Ayah ini benar-benar seorang ‘ayah super’ – yang mendoakan kedamaian dan kebahagiaan bagi keluarganya,” atau “Tujuh tahun adalah prestasi yang luar biasa; banyak pria tidak akan bertahan selama tujuh hari.” Ada pula yang berkomentar, “Hanya sedikit ayah yang memiliki rasa tanggung jawab yang begitu besar. Tidak dapat disangkal lagi, dia adalah ayah yang luar biasa.” Pujian-pujian ini menegaskan status Khairul sebagai ayah inspiratif yang patut diteladani.

TribunTrends.com/Darma

Ringkasan

Khairul Abdullah, seorang ayah tunggal asal Malaysia, menginspirasi banyak orang dengan keputusannya berhenti bekerja pada Agustus 2018. Ia melakukan ini untuk merawat ketiga putranya seorang diri, memenuhi janji tulus kepada mendiang istrinya yang meninggal mendadak. Selama tujuh tahun terakhir, Khairul menjalankan peran ganda sebagai ayah dan ibu, merawat anak-anaknya yang masing-masing menghadapi tantangan kesehatan. Demi kelangsungan hidup keluarga, ia beralih profesi menjadi penasihat asuransi syariah untuk fleksibilitas waktu.

Meskipun menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan kesehatan ketiga anaknya, Khairul dibekali keterampilan dasar mengasuh anak oleh mendiang istrinya. Ia menekankan pentingnya kesiapan diri menghadapi kenyataan hidup dan apresiasi terhadap peran ibu rumah tangga. Kisah Khairul Abdullah telah menyentuh hati banyak orang dan membuatnya dipuji sebagai ‘ayah super’ atas dedikasi serta cintanya yang tak tergoyahkan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button