QRIS & E-Money Terintegrasi Kartu Nusuk: Belanja Haji & Umrah Makin Mudah!

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) secara aktif mengupayakan perluasan jangkauan sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke berbagai negara. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk menghadirkan kemudahan transaksi bagi masyarakat Indonesia saat berada di luar negeri, terutama bagi para jemaah haji dan umrah yang ingin bertransaksi secara lebih efisien di Tanah Suci.
Langkah progresif ini telah dimulai dengan dialog intensif antara Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan otoritas Arab Saudi. Pembahasan utama berfokus pada integrasi sistem QRIS dan uang elektronik Indonesia ke dalam Kartu Nusuk, kartu resmi yang digunakan oleh jemaah selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. “Kami juga terus berdiskusi dengan otoritas di Saudi Arabia agar QRIS dan uang elektronik Indonesia bisa dimasukkan dalam kartu nusuk. Sehingga para jamaah umroh itu bisa menggunakan kartu nusuk yang sudah bisa membaca QRIS dan ada uang elektroniknya sehingga itu bisa untuk bertransaksi pada jemaah umroh,” jelas Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Progres signifikan telah dicapai dalam perluasan ini. BI sebelumnya menyatakan bahwa seluruh diskusi dengan bank sentral Arab Saudi (Saudi Arabian Monetary Authority) telah rampung pada awal Juni, dan kini tinggal menunggu tahap implementasi. Namun, Arab Saudi bukan satu-satunya target. BI juga tengah memprioritaskan perluasan QRIS ke Jepang dan China, menandai babak baru kemudahan transaksi global bagi masyarakat Indonesia.
Kabar gembira datang dari Jepang, di mana QRIS direncanakan dapat digunakan untuk transaksi keluar negeri (outbound transaction) mulai 17 Agustus 2025. Perkembangan ini menyusul serangkaian uji coba (sandbox) yang sukses dilakukan oleh BI bersama penyedia sistem pembayaran di Jepang pada 15 Mei lalu. Dengan demikian, wisatawan Indonesia yang berlibur ke Jepang tak perlu lagi repot menukar uang Yen, cukup dengan memindai kode QR, transaksi langsung terlaksana melalui sistem QRIS. “Kami merencanakan mulai 17 Agustus tahun ini QRIS itu sudah bisa dipakai untuk transaksi outbound di Jepang,” imbuh Perry.
Tak kalah penting adalah progres implementasi QRIS di China yang telah memasuki tahap finalisasi. Bank Indonesia mengungkapkan bahwa perjanjian kerja sama bisnis, teknis, dan operasional antara Union Pay Internasional China dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah mencapai kesepakatan akhir. Selanjutnya, empat penyedia layanan pembayaran terkemuka di Indonesia, yaitu PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, juga telah menandatangani perjanjian dengan Union Pay Internasional China untuk pengembangan sistem dan uji coba.
Selain negara-negara tersebut, visi perluasan QRIS antarnegara terus bergulir. Ke depan, Bank Indonesia juga menargetkan India dan Korea Selatan sebagai destinasi berikutnya yang akan terintegrasi dengan sistem pembayaran digital ini. Saat ini, kemudahan transaksi menggunakan QRIS antarnegara sudah dapat dinikmati di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ini berarti, warga Indonesia yang berkunjung ke ketiga negara tersebut dapat dengan mudah bertransaksi menggunakan aplikasi pembayaran domestik favorit mereka, tanpa harus repot menukarkan mata uang terlebih dahulu.
Baca juga: Makin Populer, QRIS Tap Tembus 47,8 Juta Pengguna dan 648.034 Merchant
Baca juga: Strategi Dorong Inklusi Keuangan dengan Perluasan Transaksi Berbasis QRIS
Baca juga: QRIS Bisa Digunakan di Jepang 17 Agustus 2025, Selanjutnya Meluas ke China, Arab Saudi, India, Korsel
Ringkasan
Bank Indonesia (BI) secara aktif berupaya memperluas jangkauan QRIS ke berbagai negara untuk mempermudah transaksi masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya bagi jemaah haji dan umrah. BI sedang berdiskusi intensif dengan otoritas Arab Saudi untuk mengintegrasikan QRIS dan uang elektronik Indonesia ke dalam Kartu Nusuk. Pembahasan telah rampung dan kini menunggu tahap implementasi agar jemaah dapat bertransaksi lebih efisien di Tanah Suci.
Selain Arab Saudi, BI juga memprioritaskan perluasan QRIS ke Jepang dan China. QRIS direncanakan dapat digunakan untuk transaksi keluar negeri di Jepang mulai 17 Agustus 2025, menyusul uji coba yang sukses. Implementasi di China telah memasuki tahap finalisasi dengan tercapainya kesepakatan antara Union Pay Internasional China dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Saat ini, QRIS sudah dapat digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand, dengan target perluasan berikutnya ke India dan Korea Selatan.