Entertainment

Jurassic World: Rebirth, Nostalgia Jurassic Park yang Wajib Ditonton!

Setelah trilogi Jurassic World yang mengusung konsep berbeda dari film Jurassic Park klasik, Jurassic World: Rebirth hadir sebagai entri terbaru yang terasa seperti sebuah permulaan baru. Meskipun secara teknis merupakan sekuel dari Jurassic World: Dominion, film arahan sutradara Gareth Edwards ini memperkenalkan karakter utama dan alur cerita yang benar-benar segar. Dipenuhi dengan adegan kejar-kejaran dinosaurus yang seru dan mendebarkan, film ini terasa lebih mudah dinikmati karena secara cerdas mengadopsi elemen esensial dari Jurassic Park klasik. Mari simak review film Jurassic World: Rebirth selengkapnya!

1. Kejar-kejaran Seru Dibalut Cerita Keluarga yang Menyentuh

Jurassic World: Rebirth memperkenalkan protagonis baru, Zora Bennett, yang diperankan apik oleh Scarlett Johansson. Zora adalah seorang agen rahasia yang menerima misi berisiko tinggi dari perusahaan ParkerGenix: mengumpulkan tiga sampel DNA langka dari Mosasaurus, Titanosaurus, dan Quetzalcoatlus, di tengah dunia yang mulai kehilangan minat pada hewan purba ini. Bersama tim kepercayaannya yang terdiri dari Duncan (Mahersala Ali) dan Dr. Henry (Jonathan Bailey), upaya mereka untuk memperoleh sampel DNA dari dinosaurus laut, darat, dan udara ini digambarkan dengan visual yang sangat epik. Meskipun paruh pertama film ini dibuka dengan tempo yang relatif lambat, ketegangan dan keseruan adegan kejar-kejaran dengan dinosaurus perlahan mulai terasa dan terus meningkat.

Keseruan petualangan yang intens tersebut dipermanis dengan kehadiran keluarga Reuben, bersama kedua putrinya, Teresa dan Isabella. Sudut pandang dari keluarga ini menambahkan dimensi kemanusiaan yang kuat pada cerita Jurassic World: Rebirth. Intrik dan dinamika keluarga yang berkembang selama mereka tak sengaja terlibat dalam petualangan berbahaya ini, memberikan bobot emosional yang signifikan dan membuat narasi terasa lebih relevan.

2. Mengambil Pendekatan ala Jurassic Park Klasik

Berbeda dengan trilogi Jurassic World sebelumnya, Jurassic World: Rebirth secara cerdas mengadaptasi formula yang digunakan dalam Jurassic Park klasik, menjadikannya pengalaman yang lebih memuaskan bagi penonton. Titik berat cerita beralih pada pengembangan karakter manusia dan konflik emosional yang mereka hadapi. Pendekatan ini terbukti lebih efektif dalam membangkitkan emosi dan empati penonton, dibandingkan hanya fokus pada pertarungan antar-monster raksasa yang, meskipun intens secara visual, terkadang terasa kurang beresonansi secara emosional.

3. “Happy Ending” yang Mengganjal

Tanpa bermaksud mengungkapkan terlalu banyak spoiler, Jurassic World: Rebirth memang menyuguhkan ending yang sekilas tampak “bahagia.” Namun, tanda kutip pada kata “bahagia” di sini memiliki makna tersendiri. Yang pasti, Anda tidak perlu menyiapkan tisu untuk adegan penutup film ini. Sayangnya, alih-alih menjadi penutup cerita yang berkesan dan memuaskan, adegan terakhir justru terasa kurang realistis. Hal ini cukup disayangkan, mengingat kepuasan yang telah terbangun dari petualangan seru dan intens yang disajikan sebelumnya. Adanya plot hole pada bagian akhir meninggalkan perasaan mengganjal saat keluar dari studio bioskop, mengurangi dampak keseluruhan film.

Secara keseluruhan, film Jurassic World: Rebirth adalah tontonan yang sangat menghibur dan mudah dinikmati, bahkan bagi Anda yang belum pernah mengikuti franchise Jurassic World atau Jurassic Park sekalipun. Akting ciamik dari Scarlett Johansson dan Mahersala Ali patut diacungi jempol, dan petualangan serta konflik dengan dinosaurus yang disajikan terasa seru sekaligus menegangkan, meskipun alur cerita di awal film memang berjalan lambat. Sudah tayang mulai 2 Juli 2025, film ini sangat layak untuk masuk dalam daftar tontonan akhir pekan Anda.

Apakah Film Jurassic World: Rebirth Punya Post-credit Scene? Rekap Lengkap Film Jurassic Park dan Jurassic World Urutan Film Sebelum Nonton Jurassic World Rebirth, Berdasar Tahun Rilisnya!

Ringkasan

Jurassic World: Rebirth adalah entri terbaru yang menyajikan permulaan baru, meskipun sekuel dari Jurassic World: Dominion. Film arahan Gareth Edwards ini memperkenalkan karakter dan alur cerita segar, berpusat pada agen Zora Bennett (Scarlett Johansson) yang ditugaskan mengumpulkan sampel DNA dinosaurus langka. Bersama timnya, Zora terlibat dalam petualangan kejar-kejaran dinosaurus yang seru dan mendebarkan, dipermanis dengan dinamika keluarga Reuben.

Film ini secara cerdas mengadopsi formula Jurassic Park klasik, berfokus pada pengembangan karakter manusia dan konflik emosional. Meskipun menawarkan petualangan intens dan akting ciamik dari Scarlett Johansson dan Mahersala Ali, akhir ceritanya terasa kurang realistis dan meninggalkan plot hole. Secara keseluruhan, Jurassic World: Rebirth adalah tontonan yang sangat menghibur dan mudah dinikmati.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button