Autos

Turun Mesin? Waspadai 7 Gejala Awal Mobil Ini!

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi setiap pemilik kendaraan, momen ketika mobil harus turun mesin merupakan sebuah mimpi buruk yang sangat dihindari. Istilah “turun mesin” sendiri merujuk pada kondisi serius di mana komponen internal mesin mengalami kerusakan parah, melampaui batas penanganan servis ringan.

Ironisnya, banyak pengemudi yang seringkali abai terhadap gejala awal mobil turun mesin dan baru mengambil tindakan ketika kerusakan pada mesin sudah semakin meluas. Padahal, identifikasi dini dapat menjadi kunci untuk mencegah perbaikan yang jauh lebih kompleks dan memakan biaya besar.

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel spesialis Dokter Mobil, ada beberapa tanda umum yang mengindikasikan mobil sudah waktunya turun mesin. Ia menjelaskan kepada Kompas.com pada Kamis (26/6/2025) bahwa gejala tersebut meliputi penurunan drastis pada tenaga mesin, munculnya asap putih dari knalpot, suara mesin kasar yang tidak biasa, hingga masalah oli yang cepat berkurang padahal tidak ada kebocoran.

Lung Lung lebih lanjut memaparkan, penyebab utama mobil harus turun mesin seringkali berkaitan erat dengan keausan komponen krusial seperti ring piston, silinder, dan klep. Khususnya, gejala oli yang cepat habis tanpa adanya rembesan eksternal menjadi indikator kuat bahwa pelumasan di dalam ruang bakar tidak lagi bekerja secara optimal. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat memicu dampak yang lebih serius, mulai dari mesin overheat, fenomena knocking, hingga potensi mogok total yang membuat kendaraan tidak dapat bergerak sama sekali.

Melihat potensi kerusakan fatal tersebut, Lung Lung sangat menyarankan agar pemilik mobil lebih proaktif dalam memantau dan memeriksa performa kendaraannya secara rutin. Kewaspadaan ini menjadi semakin penting, terutama bagi kendaraan yang usianya sudah lebih dari lima tahun atau telah menempuh jarak ratusan ribu kilometer. “Jangan sampai menunggu hingga kerusakan menjadi total. Segera lakukan pemeriksaan saat muncul gejala awal seperti tenaga mesin terasa ‘ngempos’ atau suara mesin terdengar kasar. Dengan begitu, kemungkinan untuk mencegah perbaikan mesin yang melibatkan pembongkaran total (turun mesin) masih sangat terbuka,” pungkasnya.

Ringkasan

Turun mesin adalah kondisi serius di mana komponen internal mesin mengalami kerusakan parah, melampaui batas penanganan servis ringan. Banyak pengemudi sering abai terhadap gejala awalnya, padahal identifikasi dini sangat penting untuk mencegah perbaikan yang lebih kompleks dan mahal. Tanda-tanda umum yang mengindikasikan perlunya turun mesin meliputi penurunan drastis tenaga mesin, munculnya asap putih dari knalpot, suara mesin yang kasar, serta oli yang cepat berkurang tanpa adanya kebocoran.

Penyebab utama kondisi ini sering berkaitan dengan keausan komponen krusial seperti ring piston dan silinder. Gejala oli yang cepat habis tanpa rembesan eksternal menjadi indikator kuat pelumasan di ruang bakar tidak optimal, yang dapat memicu mesin overheat hingga mogok total. Pemilik mobil sangat disarankan untuk proaktif memantau dan segera memeriksa kendaraannya saat muncul gejala awal, terutama bagi mobil berusia lebih dari lima tahun, guna mencegah perbaikan mesin yang melibatkan pembongkaran total.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button