MotoGP Italia 2025: Quartararo Ungkap Biang Kerok Gagal Sprint Race!

Pembalap andalan Yamaha, Fabio Quartararo, akhirnya angkat bicara setelah mengalami kegagalan total dalam meraih poin di sesi sprint race MotoGP Italia. Kekecewaan ini semakin terasa mengingat pebalap asal Prancis tersebut sebenarnya memulai balapan dari posisi yang sangat menjanjikan, yakni urutan keempat.
Namun, harapan untuk meraih hasil gemilang sirna seketika. Meski memulai dengan baik di sesi sprint, Quartararo secara mengejutkan mengalami penurunan performa signifikan dan harus puas finis di posisi kesepuluh. Hasil ini membuatnya tidak mendapatkan tambahan poin sama sekali, mengingat hanya sembilan pembalap teratas yang berhak membawa pulang poin dari sesi sprint race tersebut.
Menanggapi hasil buruk tersebut, Quartararo mengungkapkan bahwa ia menghadapi masalah serius sepanjang jalannya balapan. Sempat dirumorkan bahwa insiden terjatuh di sesi latihan bebas (Practice) yang menyebabkan dislokasi bahu kiri menjadi penyebab, namun El Diablo dengan tegas membantah spekulasi itu sebagai masalah utamanya.
“Memang terasa sedikit sakit, tentu saja,” ujar Fabio Quartararo kepada MotoGP.com usai Sprint MotoGP Mugello, mengakui kondisi fisiknya yang kurang ideal. Namun, ia dengan cepat mengoreksi, “Tapi pada dasarnya masalah terbesar yang kami alami adalah chatter, banyak sekali chatter.” Masalah chatter, yang merujuk pada getaran berlebihan pada motor MotoGP, menjadi biang keladi yang menghambat performa Yamaha YZR-M1 miliknya.
Pembalap berusia 24 tahun itu mengaku masih belum memahami sepenuhnya penyebab fenomena chatter tersebut. “Sejujurnya, kami tidak benar-benar tahu mengapa,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa meskipun sudah mengantisipasi penurunan grip dan performa ban, ia tidak menduga penurunan yang terjadi akan separah itu. Quartararo sangat berharap tim teknis Yamaha dapat menemukan solusi krusial sebelum balapan utama hari Minggu.
“Semoga kami bisa memperbaiki diri besok,” pinta Quartararo dengan nada cemas. “Karena jika dimulai dari lap ini, pada dasarnya kami tidak bisa menyelesaikan balapan. Jadi, ini akan sangat sulit,” tambahnya, menyoroti urgensi perbaikan demi kelangsungan balapan panjang yang menuntut konsistensi.
Ironisnya, di tengah masalah chatter yang sangat mengganggu, Fabio Quartararo masih menjadi pembalap Yamaha dengan hasil terbaik di sesi sprint race. Performanya yang finis di urutan kesepuluh jauh melampaui rekan-rekan setimnya yang lain.
Sebagai perbandingan, pembalap tim satelit Yamaha, Pramac Racing, Miguel Oliveira, menyelesaikan balapan di posisi ke-13. Sementara itu, Jack Miller berada di urutan ke-16, dan pembalap Yamaha lainnya, Alex Rins, menempati posisi ke-18. Hasil ini semakin memperlihatkan perjuangan keras yang dihadapi tim Yamaha secara keseluruhan dalam sesi sprint race.
Ringkasan
Fabio Quartararo dari Yamaha gagal meraih poin di sprint race MotoGP Italia, finis di posisi kesepuluh meskipun memulai balapan dari urutan keempat. Ia menjelaskan bahwa masalah utamanya bukan cedera bahu, melainkan “chatter” atau getaran berlebihan pada motor Yamaha YZR-M1 miliknya. Quartararo mengaku belum memahami sepenuhnya penyebab fenomena getaran tersebut.
Pembalap tersebut sangat berharap tim teknis Yamaha dapat menemukan solusi sebelum balapan utama hari Minggu. Meskipun menghadapi masalah tersebut, Quartararo tetap menjadi pembalap Yamaha dengan hasil terbaik di sesi sprint race, finis di posisi ke-10, jauh melampaui rekan setimnya.