Public Safety And Emergencies

Ancaman Bom Pesawat Haji? Kemenhub Tegaskan Hoaks!

Top Indo Apps – , Jakarta – Dua pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia sempat diterpa ancaman bom, namun berhasil ditangani sesuai standar protokol kontinjensi. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Lukman F. Laisa, mengonfirmasi bahwa kedua insiden tersebut, yang melibatkan pesawat Saudia Airlines SV 5276 dan Saudia Airlines SV 5688, telah diatasi dengan sigap dan profesional.

Lukman menjelaskan, setelah melalui penilaian dan investigasi menyeluruh, otoritas terkait secara resmi menyatakan bahwa ancaman bom yang diterima tersebut tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks. Merespons kejadian ini, Kemenhub juga telah mengambil langkah proaktif dengan berkoordinasi secara formal bersama Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA). “Kami berkoordinasi untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom,” tegas Lukman, menunjukkan komitmen kuat terhadap keamanan penerbangan.

Insiden pertama menimpa Saudia Airlines SV 5688 dengan rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya pada Sabtu, 21 Juni 2025. Ancaman tersebut disampaikan oleh individu tidak dikenal melalui panggilan telepon yang diterima oleh Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC), setelah sebelumnya diteruskan dari Kuala Lumpur ACC. Sebagai respons cepat terhadap ancaman serius ini, pesawat yang membawa 376 jemaah haji kloter 33 Debarkasi Surabaya tersebut segera melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, pada pukul 09.27 WIB.

Menyusul pendaratan darurat tersebut, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, memastikan bahwa pemeriksaan menyeluruh segera dilakukan. Seluruh penumpang dan kru pesawat menjalani pemeriksaan ketat, diikuti dengan inspeksi mendalam pada kabin pesawat dan barang bawaan di bagasi. Setelah dipastikan aman dan steril dari ancaman, para jemaah haji dijadwalkan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Kru dan penumpang rencananya akan diberangkatkan kembali menuju Surabaya pada Minggu, 22 Juni 2025, pukul 03.30 WIB, menggunakan pesawat yang sama.

Insiden serupa sebelumnya juga dialami oleh Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta pada Selasa, 17 Juni 2025. Kala itu, ancaman teror disampaikan melalui surat elektronik atau e-mail pada pukul 07.30 WIB. Seperti halnya kasus SV 5688, pesawat yang membawa 442 jemaah haji kloter 12 JKS Kota Depok ini juga melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu. Setelah serangkaian pemeriksaan keamanan, para jemaah haji tersebut kemudian diberangkatkan menuju Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 18 Juni 2025.

Ringkasan

Dua pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia sempat diterpa ancaman bom, namun berhasil ditangani sesuai protokol kontinjensi. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengonfirmasi bahwa ancaman tersebut tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks. Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman serupa.

Insiden pertama menimpa Saudia Airlines SV 5688 rute Jeddah-Surabaya pada 21 Juni 2025, yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu setelah ancaman telepon. Insiden serupa terjadi pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta pada 17 Juni 2025, yang juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat ancaman email. Kedua pesawat dinyatakan aman setelah pemeriksaan menyeluruh dan jemaah haji melanjutkan perjalanan mereka.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button