Dusan Vlahovic dikabarkan menjadi target utama AC Milan sebagai calon penyerang yang akan direkrut pada bursa transfer musim panas ini. Sang bomber diperkirakan akan diizinkan meninggalkan Juventus jika ada tawaran yang sesuai masuk ke meja negosiasi. Ketertarikan Rossoneri terhadap penyerang asal Serbia ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting Massimiliano Allegri, yang kabarnya akan menempati kursi pelatih di Milan.
Allegri, sosok yang membawa Vlahovic ke Juventus dari Fiorentina, disebut-sebut menganggap pemain berusia 25 tahun itu sebagai penyerang ideal untuk memperkuat lini depan Milan. Ia mencari sosok striker yang mampu menjamin torehan gol dua digit, sekaligus mengurangi tekanan pada Santiago Gimenez yang sedang beradaptasi di klub. Visi Allegri ini jelas menunjukkan keinginan untuk membangun lini serang yang solid dan produktif di San Siro.
Menurut laporan dari Tuttosport dan Calciomercato, Juventus dan Milan tengah mempertimbangkan kemungkinan kesepakatan pertukaran pemain yang melibatkan Vlahovic dan Theo Hernandez. Bek kiri asal Prancis ini juga diperkirakan akan meninggalkan klubnya pada musim panas ini. Baik Vlahovic maupun Theo akan memasuki tahun terakhir kontrak mereka pada musim 2025/2026, sehingga kedua klub, baik Milan maupun Bianconeri, berupaya keras untuk melepas mereka guna menghindari risiko kehilangan secara gratis pada musim panas mendatang.
Sebelumnya, Theo Hernandez telah menolak tawaran kontrak menggiurkan dari Al-Hilal, yang bersedia membayar Milan biaya transfer sekitar 35 juta euro. Selain itu, bek kiri tersebut juga gagal pindah ke Atletico Madrid lantaran klub Spanyol itu dilaporkan menolak memenuhi permintaan Milan sebesar 25 juta euro. Diketahui bahwa kedua pemain, Vlahovic dan Theo, saat ini dinilai di kisaran 30 juta euro oleh klub masing-masing, menunjukkan bahwa nilai transfer mereka sebenarnya cukup sepadan.
Namun, kendala utama dalam potensi kesepakatan ini bukan terletak pada harga transfer kedua pemain, melainkan pada perbedaan gaji yang signifikan. Vlahovic, meskipun menyambut baik kepindahan ke Milan, memiliki permintaan gaji sekitar 10 juta euro per musim, angka yang dinilai terlalu tinggi oleh Milan. Jika permintaan ini dipenuhi, striker tersebut akan menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di Rossoneri. Ironisnya, Vlahovic bahkan akan memperoleh gaji sebesar 12 juta euro di tahun terakhir kontraknya bersama Juventus, sementara Milan hanya membayar Theo Hernandez sekitar 4,5 juta euro per musim. Sebagai perbandingan, pemain dengan penghasilan tertinggi di Milan saat ini adalah Rafael Leao dengan gaji sekitar 7 juta euro per tahun.
Selain permasalahan gaji, hambatan lain muncul dari sisi Juventus. Theo Hernandez bukan merupakan prioritas utama bagi Si Nyonya Tua, mengingat mereka sudah memiliki Andrea Cambiaso di posisi bek kiri. Juventus dikabarkan justru lebih tertarik untuk mendatangkan bek tengah Milan, Fikayo Tomori, yang menunjukkan preferensi yang berbeda dalam memperkuat lini belakang mereka.
Melihat kompleksitas ini, sejumlah media Italia menyebut bahwa ide pertukaran antara Dusan Vlahovic dan Theo Hernandez adalah sesuatu yang jauh dari kenyataan. Perbedaan gaji yang mencolok dan prioritas transfer yang tidak sejalan antara kedua klub menjadikan negosiasi ini semakin rumit dan sulit untuk diwujudkan dalam bursa transfer musim panas ini.
Ringkasan
AC Milan dikabarkan menargetkan Dusan Vlahovic dari Juventus sebagai penyerang utama, didorong oleh potensi kedatangan Massimiliano Allegri. Allegri melihat Vlahovic sebagai striker ideal untuk lini depan Milan yang dapat menjamin gol dua digit. Juventus dan Milan dilaporkan mempertimbangkan kesepakatan pertukaran pemain yang melibatkan Vlahovic dan Theo Hernandez, di mana kedua pemain dinilai sekitar 30 juta euro dan memasuki tahun terakhir kontrak mereka.
Namun, kendala utama terletak pada perbedaan gaji Vlahovic yang mencapai 10 juta euro per musim, angka yang terlalu tinggi bagi Milan dibandingkan gaji Rafael Leao atau Theo Hernandez. Selain itu, Juventus kurang tertarik pada Theo Hernandez karena mereka sudah memiliki Andrea Cambiaso dan lebih memprioritaskan Fikayo Tomori. Kompleksitas ini membuat ide pertukaran tersebut dinilai jauh dari kenyataan oleh media Italia.
