Dilema Atlet MMA: Wali Kota Suruh Kerja di Rumah, Bukan Jadi Kaya

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com – Atlet MMA asal Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Ajai Pasaribu, secara tegas membenarkan pernyataan yang dilontarkan oleh Ronald Mastrana Siahaan. Pernyataan tersebut menyoroti saran kontroversial dari Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, yang menyarankan Ajai untuk bekerja di rumah sang wali kota lantaran karier sebagai atlet dianggap tidak akan menjamin kekayaan.
Klarifikasi Ajai Pasaribu ini menguatkan insiden yang terjadi pada Kamis siang, 5 Juni 2025, ketika ia bersama manajernya menghadiri pertemuan di rumah dinas Wali Kota, Jalan Kapten M.H. Sitorus, Pematangsiantar. Ajai menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat audiensi yang mereka kirimkan sebelum ia bertolak ke Bandung untuk bertanding. Dalam pertemuan itu, turut hadir Wali Kota Wesly Silalahi, stafnya Fidelis Sembiring, dan perwakilan dari Kominfo.
Dalam perbincangan awal, Wali Kota Wesly menanyakan latar belakang Ajai, termasuk tempat tinggalnya di Parluasan. Kesempatan itu dimanfaatkan Ajai untuk menyampaikan realitas pahit yang dihadapi para atlet di Pematangsiantar, khususnya di cabang MMA. Mereka terpaksa menanggung biaya latihan secara mandiri karena minimnya fasilitas dan dukungan yang memadai.
Menganggapi keluhan tersebut, Wali Kota Wesly melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. “Kita cerita-cerita sampai ke sana. Terus dibilang kalau gaji segitu kamu berhentilah jadi atlet kerja di rumah saya, sambil ketawa bilangnya,” tutur Ajai menirukan ucapan Wesly. Pernyataan ini diiringi dengan penekanan bahwa tidak ada atlet yang bisa kaya tanpa usaha sampingan. Wesly bahkan menceritakan pengalamannya sebagai mantan Bendahara KONI Gulat, menegaskan bahwa kekayaan atlet bukan berasal dari profesi atlet murni, melainkan dari bisnis atau usaha lainnya. “Ngapain bertahan jadi atlet, enggak ada uangnya jadi atlet. Mending kamu kerja di rumah saya, saya gaji,” tambah Ajai mengutip perkataan Wali Kota.
Kekecewaan Atlet MMA Ajai Pasaribu semakin memuncak saat Wesly menanyakan pendapatannya dari setiap pertandingan. Meskipun Ajai menyampaikan nominal jutaan rupiah per pertandingan, respons Wali Kota justru menyakitkan. “Ditanya berapa pendapatan saya, saya sampaikan sekian juta per pertandingan. ‘Saya gaji kamu segitu tapi harus tamat kuliah dulu, kalau tamat SMA gaji kamu enggak segitu,’ katanya. Di situ sakit hatinya, jadi aku diam saja,” ungkap Ajai. Meskipun tidak memiliki bukti rekaman, Ajai mengaku mengingat betul setiap kata yang diucapkan Wali Kota dan 100 persen membenarkan pernyataan Ronald Mastrana Siahaan yang telah viral.
Sebelumnya, kontroversi ini mencuat ke publik setelah Ronald Mastrana Siahaan, usai bertanding di ajang One Pride MMA melawan Alan Darmawan Lolo di Bandung pada Sabtu malam, 14 Juni 2025, mengungkapkan kekecewaannya di atas ring. Ia menyoroti juniornya yang meminta dukungan dari kepala daerah namun malah disarankan untuk berhenti menjadi atlet. “Kalian tidak tahu darah-darah kami di sini. Kami bertemu karena bangga dengan kepala daerah kami. Tapi bapak bilang, tidak ada atlet jadi kaya, mending kalian (atlet) kerja di rumah saya, saya gaji,” kata Ronald yang videonya kemudian menjadi perbincangan hangat.
Menanggapi gelombang kritik atas pernyataannya, Wali Kota Wesly Silalahi memberikan klarifikasi pada Minggu, 15 Juni 2025, usai meninjau Pasar Horas. Menurutnya, tudingan tersebut sangat bertolak belakang dengan latar belakang dirinya sebagai pengurus olahraga. “Menurut saya sangat bertolak belakang. Cek latar belakang saya, saya mantan Bendahara KONI dan pengurus Gulat Nasional. Delapan tahun, loh,” tegas Wesly. Ia menambahkan, jika ada yang menyebut dirinya tidak peduli dengan atlet, hal itu sangat bertentangan dengan rekam jejak dan apa yang telah ia kerjakan selama ini di dunia olahraga.
Ringkasan
Atlet MMA asal Pematangsiantar, Ajai Pasaribu, membenarkan pernyataan Wali Kota Wesly Silalahi yang menyarankannya untuk bekerja di rumah wali kota karena karier atlet dianggap tidak menjamin kekayaan. Saran kontroversial ini muncul saat Ajai beraudiensi dengan Wesly pada 5 Juni 2025, setelah ia mengeluhkan minimnya fasilitas dan dukungan bagi atlet. Wali Kota Wesly berpendapat bahwa kekayaan atlet tidak berasal dari profesi atlet murni, melainkan dari bisnis atau usaha lainnya.
Kekecewaan Ajai memuncak ketika Wali Kota meremehkan pendapatannya dari pertandingan dan menawarkan gaji jika Ajai bekerja di rumahnya. Kontroversi ini mencuat ke publik setelah atlet Ronald Mastrana Siahaan mengungkapkan kekecewaannya di ring MMA, yang kemudian menjadi viral. Menanggapi kritik, Wali Kota Wesly membantah tudingan tersebut, menegaskan bahwa latar belakangnya sebagai mantan Bendahara KONI dan pengurus Gulat Nasional bertolak belakang dengan tuduhan tidak peduli atlet.