JSMR: Ciptadana Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham Jasa Marga!

Top Indo Apps JAKARTA. Emiten operator jalan tol terkemuka, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), telah menunjukkan kinerja yang sangat solid pada kuartal I-2025. Proyeksi optimis menyebutkan bahwa JSMR akan terus melanjutkan tren positifnya sepanjang tahun ini, didorong oleh dua penopang utama: kenaikan tarif tol dan ekspansi jaringan jalan tol baru yang terus berjalan, di tengah tantangan biaya operasional dan tekanan musiman.
Pada periode Januari hingga Maret 2025, Jasa Marga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 927,49 miliar, angka yang mencerminkan pertumbuhan impresif sebesar 49,47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, secara kuartalan, terlihat penurunan laba sebesar 32,9%. Penurunan ini wajar dan dapat diatribusikan pada efek musiman dari puncak lalu lintas saat libur akhir tahun yang terjadi di kuartal sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan JSMR tercatat mencapai Rp 6,45 triliun, tumbuh 6,78% secara tahunan. Kontribusi signifikan terhadap peningkatan ini datang dari serangkaian kenaikan tarif tol yang telah diberlakukan sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025. Selain itu, rekonsolidasi ruas tol Gempol–Pandaan pasca buyback Dinfra turut menjadi faktor pendorong utama dalam capaian pendapatan perseroan.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Richard Jonathan Halim, menyoroti bahwa pertumbuhan pendapatan tol Jasa Marga diproyeksikan akan terus berlanjut seiring dengan mulai beroperasinya ruas-ruas baru. Sebagai contoh, ruas Klaten–Prambanan dijadwalkan beroperasi pada kuartal II-2025, disusul oleh tiga ruas tambahan pada kuartal IV, yang kesemuanya terhubung langsung ke jaringan tol Trans Jawa.
Jasa Marga (JSMR) Perkenalkan Teknologi Perbaikan Jalan Cepat dan Ramah Cuaca
Menurut Richard, penyesuaian tarif terbaru di ruas Semarang ABC dan Bogor Outer Ring Road, dengan rata-rata kenaikan 4,9%, juga akan bertindak sebagai katalis positif yang memperkuat pertumbuhan top-line JSMR. Hal ini menunjukkan strategi perseroan dalam mengoptimalkan potensi pendapatan dari aset yang telah ada.
Dalam proyeksinya, Richard memperkirakan pendapatan tol JSMR akan mencapai Rp 19,8 triliun di tahun 2025 dan meningkat menjadi Rp 21,5 triliun pada tahun 2026. Sejalan dengan itu, estimasi laba bersih perseroan diproyeksikan masing-masing sebesar Rp 3,5 triliun di 2025 dan Rp 3,8 triliun di 2026. Potensi tambahan laba juga dapat muncul dari implementasi strategi ‘asset recycling’, yaitu pelepasan konsesi ruas tol untuk dimonetisasi, meskipun hal ini belum dimasukkan dalam proyeksi saat ini.
Melihat prospek positif ini, Ciptadana Sekuritas Asia mempertahankan rekomendasi buy untuk saham JSMR dengan target harga Rp 5.300 per saham. Prospek yang cerah ini didukung kuat oleh realisasi penyesuaian tarif, pengembangan proyek jalan tol baru, serta efisiensi dalam pembiayaan operasional perseroan.
Meskipun demikian, investor tetap disarankan untuk mencermati beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kinerja Jasa Marga. Risiko-risiko tersebut meliputi potensi perlambatan ekonomi, pertumbuhan trafik yang stagnan pasca kenaikan tarif, dan kemungkinan munculnya regulasi baru yang dapat menghambat laju kinerja perseroan.
JSMR Chart by TradingView
Ringkasan
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menunjukkan kinerja solid pada kuartal I-2025, mencatat laba bersih Rp 927,49 miliar atau tumbuh 49,47% YoY, serta pendapatan Rp 6,45 triliun yang naik 6,78% YoY. Kenaikan ini didorong oleh penyesuaian tarif tol dan rekonsolidasi ruas tol Gempol–Pandaan. Tren positif JSMR diproyeksikan akan berlanjut sepanjang tahun berkat kenaikan tarif dan ekspansi jaringan jalan tol baru.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia memproyeksikan pendapatan tol JSMR mencapai Rp 19,8 triliun pada 2025 dengan estimasi laba bersih Rp 3,5 triliun. Atas prospek positif ini, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi “buy” untuk saham JSMR dengan target harga Rp 5.300 per saham. Meskipun demikian, risiko seperti perlambatan ekonomi atau stagnasi trafik perlu dicermati oleh investor.