Bagnaia Frustrasi! Pedrosa Saksi Pilunya Ditekuk Marquez Terus?

Top Indo Apps Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, kembali membandingkan kinerjanya dengan sang rekan setim, Marc Marquez, di hadapan legenda MotoGP, Dani Pedrosa.
Francesco Bagnaia terus berupaya keras mengatasi kesulitan bersama tim Ducati, yang diakuinya masih terasa hingga delapan balapan MotoGP 2025 berakhir. Meskipun demikian, secercah harapan muncul bagi murid kebanggaan Valentino Rossi ini di GP Aragon.
Di sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, akhir pekan lalu, Bagnaia berhasil menunjukkan peningkatan performa dengan meraih podium ketiga setelah melakoni 23 lap. Hasil ini membawa sedikit kelegaan bagi juara dunia MotoGP dua kali tersebut, mengingat ia gagal mendapatkan poin di dua seri sebelumnya dalam balapan utama.
Namun, pembalap berusia 28 tahun ini tidak boleh cepat berpuas diri. Pasalnya, Bagnaia masih belum mampu menandingi kecepatan dan dominasi Marc Marquez, rekan setimnya yang masih sulit dibendung dengan motor Desmosedici GP25. Marquez, yang berjuluk Baby Alien, keluar sebagai pemenang di GP Aragon, menandai kemenangan keempatnya musim ini. Dominasinya sungguh mutlak, terlihat dari kemampuannya memimpin sejak sesi latihan bebas pertama.
Jadi Rookie Rasa Senior, Perasaan Toprak Razgatlioglu Lihat Mimpi Jadi Nyata usai Kepastian Debut MotoGP
Tak hanya Marc Marquez, Bagnaia juga masih kesulitan mengejar ritme adik Marc, Alex Marquez. Pembalap andalan Gresini Racing sekaligus juara dunia Moto2 musim 2019 ini berhasil finis di posisi kedua, mengungguli Bagnaia.
Sepanjang akhir pekan GP Aragon, Francesco Bagnaia mengakui sensasi mengendarai motor Ducati-nya terasa lebih baik dari sebelumnya. “Ada tiga balapan di mana ritme saat babak kualifikasi cukup bagus, jadi saya tidak terlalu kesulitan,” ujar Bagnaia.
Ia melanjutkan, “Pada kedua balapan tersebut, saya kesulitan, kami juga mengalami sedikit ketidakberuntungan, dengan kontak atau masalah. Tetapi itu adalah hari di mana saya tahu saya bisa lebih baik dari kemarin, itu pasti. Karena memang lebih baik dari kemarin, tapi pagi ini kami mencoba sesuatu yang kecil yang sangat membantu saya,” imbuhnya, seperti dilansir dari Motosan.
Meskipun demikian, juara dunia MotoGP musim 2022 dan 2023 itu mengaku masih merasa “getir” saat diwawancarai oleh Dani Pedrosa untuk DAZN. Di hadapan Pedrosa, Bagnaia merasa performanya belum cukup baik jika dibandingkan dengan kedua Marquez bersaudara.
Salah satu penyebab utama kesulitan Bagnaia adalah kurangnya grip belakang, yang menghambatnya untuk meningkatkan kecepatan demi mengejar Alex Marquez dan Marc Marquez. Selain itu, pembalap asal Italia tersebut juga merasakan kegugupan saat mencoba mengejar Marc Marquez di lintasan.
“Saya sangat kesulitan dengan grip belakang sepanjang akhir pekan karena gripnya sangat agresif,” jelas Francesco Bagnaia. “Dan saya melihat Alex dan Marquez bisa mendapatkan gap yang lebih jauh dan masih memiliki daya cengkeram.”
“Saya mungkin memiliki traksi yang lebih baik dari mereka, tapi saya lebih gugup. Mereka berdua memiliki swingarm yang berbeda dari saya, saya mungkin akan mengujinya pada saat tes. Kami memiliki beberapa hal yang harus dikerjakan, dan itu akan menjadi hari yang penting,” pungkasnya, mengisyaratkan langkah perbaikan ke depan.
Marc Marquez Dituding Rusak MotoGP, Idolanya Valentino Rossi Tak Terima Dominasi Alien pada Musim 2025
Ringkasan
Francesco Bagnaia terus berupaya mengatasi kesulitan dengan motor Ducati-nya, yang masih dirasakannya hingga delapan balapan MotoGP 2025. Di GP Aragon, ia berhasil meraih podium ketiga, sebuah peningkatan setelah gagal mendapatkan poin di dua seri sebelumnya. Namun, Bagnaia masih belum mampu menandingi kecepatan dan dominasi Marc Marquez yang memenangkan balapan tersebut, serta Alex Marquez yang finis kedua.
Pembalap berusia 28 tahun itu mengungkapkan rasa “getir” kepada Dani Pedrosa, mengakui performanya belum cukup baik dibandingkan kedua Marquez bersaudara. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya grip belakang dan kegugupan saat mengejar Marc Marquez di lintasan. Bagnaia mengindikasikan akan menguji swingarm yang berbeda untuk perbaikan ke depan.