Finance

GEMS Bagi Dividen Interim: Analis Ungkap Strategi Investasi Terbaik!

JAKARTA – Emiten pertambangan kenamaan, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), yang merupakan entitas terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, bersiap mendistribusikan dividen interim senilai US$ 100 juta untuk tahun buku 2025. Keputusan ini tentu menjadi sorotan utama di kalangan investor.

Para pemegang saham GEMS berhak memperoleh dividen interim sebesar US$ 0,017 per saham. Jika dikonversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) di level Rp 16.300 per dollar AS, nilai tersebut setara dengan Rp 277 per saham. Momen krusial yang dinantikan adalah jadwal cum dividen interim GEMS di Pasar Reguler dan Negosiasi, yang akan jatuh pada 12 Juni 2025, hanya dua hari lagi dari tanggal penulisan artikel ini.

Menanggapi langkah korporasi ini, Muhamad Wafi, seorang analis dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), menyatakan bahwa pembagian dividen interim oleh GEMS di pertengahan tahun 2025 bukanlah sebuah masalah. Sebaliknya, kebijakan dividen ini justru diharapkan dapat menjadi daya tarik signifikan yang mampu memikat minat investor untuk melirik saham GEMS. Keyakinan ini diperkuat dengan estimasi bahwa emiten batu bara ini memiliki likuiditas yang memadai untuk melakukan pembayaran dividen lebih awal.

Wafi memproyeksikan, dividen yield yang ditawarkan oleh GEMS kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan rata-rata di industri pertambangan, yakni berkisar antara 3% hingga 5%. Namun, prospek dividen yield untuk setahun penuh dipandang jauh lebih menarik, mencapai sekitar 8% hingga 10%. Oleh karena itu, Wafi menyarankan agar investor setidaknya memiliki saham GEMS selama satu tahun penuh untuk dapat merasakan manfaat dividen secara optimal.

Secara fundamental, GEMS dinilai memiliki prospek bisnis yang positif, didorong oleh normalisasi harga batu bara di pasar global. Sentimen ini diperkirakan akan menjadi faktor penopang utama kenaikan kinerja pendapatan GEMS pada tahun 2025. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa pada tahun 2024 lalu, GEMS mencatatkan pelemahan pendapatan usaha sebesar 6,55% secara year-on-year (yoy) menjadi US$ 2,71 miliar. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami penurunan 8,60% yoy, menjadi US$ 473,41 juta.

Meski demikian, Wafi belum memberikan rekomendasi khusus terkait saham GEMS menjelang pembagian dividen interim ini. Ia juga berpandangan bahwa valuasi saham GEMS telah cukup mahal dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata price to earning ratio (PER) di level 8,2 kali. Namun, valuasi GEMS ini sejatinya masih berada di bawah rata-rata industri pertambangan yang hampir mencapai 10 kali. Berdasarkan analisis, harga saham GEMS diproyeksikan akan bergerak stabil dari posisi terkini di level Rp 9.425 per saham, yang merupakan harga penutupan perdagangan pada Selasa (10/6). Wafi menambahkan bahwa ada potensi upside yang terbatas, mendekati level Rp 10.000 per saham.

Ringkasan

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) akan mendistribusikan dividen interim senilai US$ 100 juta untuk tahun buku 2025, di mana setiap saham berhak atas US$ 0,017 atau sekitar Rp 277. Tanggal *cum dividen* ditetapkan pada 12 Juni 2025. Analis Muhamad Wafi menilai langkah ini positif, berpotensi memikat investor karena GEMS memiliki likuiditas yang memadai untuk pembayaran dividen lebih awal.

Wafi memproyeksikan *dividen yield* GEMS untuk setahun penuh dapat mencapai 8-10%, menyarankan investor memegang saham setidaknya satu tahun. Meskipun pendapatan GEMS melemah pada tahun 2024, prospek bisnis 2025 dinilai positif seiring normalisasi harga batu bara global. Valuasi saham GEMS saat ini dianggap cukup mahal namun masih di bawah rata-rata industri, dengan potensi pergerakan harga yang stabil.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button